PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ternak terpapar penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) kembali ditemukan di Kabupaten Kampar. Hingga saat ini, laporan yang diterima Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau sudah dua ternak yang mati akibat penyakit tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, ternak yang terpapar SE di Kabupaten Kampar tepatnya di daerah Sungai Pagar tersebut, diduga terpapar penyakit dari ternak lainnya.
"Laporan yang kami terima ada dua ternak yang mati karena penyakit SE, namun yang terpapar kemungkinan lebih dari itu," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya menduga ternak yang terpapar SE tersebut terpapar dari ternak sebelumnya yang juga terpapar SE tepatnya di daerah XIII Koto Kampar. Di mana, saat itu banyak ternak yang dijual meskipun daerahnya sudah banyak ditemukan ternak yang terpapar SE.
"Dugaan kami ternak-ternak yang dijual itu sudah terpapar SE, dari ternak itulah menular ke ternak lainnya di daerah lain," sebutnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika ada ternak terpapar SE hendaknya segera dilaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat. Karena jika belum parah, ternak yang terpapar SE tersebut masih bisa diobati.
"Kalau belum parah, ternaknya masih bisa diobati. Dan kemungkinan sembuhnya masih cukup besar," ujarnya.
Disebutkan Faralinda, dar informasi yang pihaknya terima, masyarakat enggan melapor jika ada ternak terpapar SE karena takut tidak bisa segera menjual ternaknya. Padahal, jika jual beli ternak terus dilakukan ditengah kondisi ternak terpapar SE akan merugikan peternak lain.
"Karena itu hendaknya laporkan saja, agar penyebaran penyakit SE ini dapat dihentikan," imbaunya.(sol)