Tidak Ada Pengurangan Stok Minyak Goreng di Pasaran

Pekanbaru | Jumat, 11 Februari 2022 - 09:15 WIB

Tidak Ada Pengurangan Stok Minyak Goreng di Pasaran
Gubernur Riau Syamsuar menggelar pertemuan dengan distributor minyak goreng di Riau di kediaman Gubernur Riau, Pekanbaru, Kamis (10/2/2022). (DISKOMINFOTIK RIAU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengumpulkan para distributor minyak goreng di Riau, untuk mengetahui ketersediaan minyak goreng di pasaran, Kamis (10/2). Pasalnya, pihaknya masih menerima laporan adanya kelangkaan stok terutama yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan para pengusaha atau distributor minyak goreng di Riau. Pertemuan tersebut untuk mengetahui permasalahan dalam distribusi minyak goreng di Riau," kata Gubri. Usai pertemuan tersebut, diketahui bahwa tidak ada pengurangan stok minyak goreng di Riau. Namun kelangkaan yang terjadi akibat permintaan yang cukup tinggi.


"Tidak ada pengurangan stok, terjadi kelangkaan karena permintaan tinggi. Kalau masyarakat membeli sesuai kebutuhan saja,  sebenarnya cukup," ujarnya.

Fakta yang terjadi dilapangan saat ini, jika ada ritel atau pasar yang menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu perliter. Langsung diborong masyarakat, dan saat itu dicurigai ada yang membeli melebihi batas yang ditetapkan yakni satu orang maksimal dua liter.

"Jadi tindakan seperti itu yang menyebabkan miTnyak goreng cukup langka di pasaran. Terkait hal tersebut sedang diupayakan untuk melakukan antisipasi," sebutnya.

Karena itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Karena stok minyak goreng di Riau cukup dan tidak dikurangi.

"Jadi masyarakat jangan terpengaruh seolah-olah minyak goreng akan habis, padahal stoknya tersedia," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Gubri juga meningkatkan agar tidak ada oknum atau spekulan yang memanfaatkan momen ini untuk mengambil keuntungan pribadi. Karena itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan satgas pangan Riau untuk melakukan pengawasan.

"Satgas pangan tersebut juga terdiri dari pihak kepolisian, jadi ini harus diawasi bersama-sama agar tidak ada yang mengambil keuntungan dari penurunan harga minyak goreng," tegasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook