PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki musim penghujan, warga Kota Pekanbaru waswas terjadinya banjir dan genangan parah di badan jalan. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Pemko Pekanbaru diminta membangun sinergi dengan Pemprov Riau guna melakukan langkah-langkar konkrit.
Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Firmansyah Lc, Kamis (9/11). ”Sekarang inikan sudah musim penghujan. Apalagi menuju bulan Desember, kita lihat curah hujan sudah mulai tinggi dan hampir setiap hari hujan mengguyur Kota Pekanbaru, terutama di sore hingga malam hari. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah konkrit mengantisipasi banjir menjelang musim hujan yang semakin intens,” ujar Firmansyah, Kamis (9/11).
Firman menambahkan, persoalan banjir masih menjadi pekerjaan rumah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan oleh Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun. ”DPRD selalu menerima keluhan dari masyarakat, terlebih saat musim hujan. Kami minta Pemko Pekanbaru dapat memetakan titik-titik banjir yang ada. Sehingga bisa menjadi prioritas penanganan. Pemko Pekanbaru hendaknya juga bisa bersinergi dengan DPRD terkait keluhan masyarakat ini,” sebut politisi PKS ini.
Dijabarkan Firmansyah, penanganan banjir tidak bisa sepotong-potong, tapi harus berkesinambungan. Karena antara satu titik banjir dengan titik lain itu ada kaitan. Terlebih banjir menjadi salah satu masalah utama yang belum terselesaikan bagi Kota Pekanbaru.
”Nah, jangan sampai ketika dilakukan penanganan di satu titik banjir, malah membuat titik baru. Artinya, jangan memindahkan banjir ke tempat lain. Ini yang harusnya dilakukan secara terencana dan berkesinambungan,” paparnya.
Selain itu, lanjut Firmansyah, masterplan penanganan banjir harus menjadi acuan dalam mengatasi persoalan banjir yang ada. Pemko Pekanbaru juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau maupun pemerintah daerah tetangga, semisal Pemkab Kampar ataupun Pemkab Pelalawan.
”Sekali lagi saya tekankan, penanganan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan. Jadi penanganannya harus melibatkan berbagai pihak. Terpenting harus punya perencanaan terpadu dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan bahkan sampai tingkat RT. Semua pihak punya tanggung jawab dalam penanggulangan banjir,” tegas Firmansyah.
Disinggung soal Pemko Pekanbaru yang kerap mengeluh soal minimnya anggaran dalam mengatasi permasalahan banjir, Firmansyah mengungkapkan jika itu tidak bisa dijadikan alasan. Kalau pun anggaran daerah tidak memadai, Pemko Pekanbaru bisa melakukan sharing budget dengan Pemprov Riau ataupun pemerintah pusat. Lakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dalam menjemput anggaran di pusat.
”Kalau anggaran gak ada, gak mungkin itu. Karena anggaran penanganan banjir ini terus kita anggaran setiap tahun. Saat ini tinggal bagaimana Pemko Pekanbaru serius dan memprioritaskan dari anggaran yang ada,” kata Firmansyah.
BPBD Awasi Kawasan Rawan Banjir
Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru terus melakukan peningkatan dalam hal pengawasan di kawasan rawan bencana banjir.
”Dari pengawasan yang kita lakukan, sejauh ini belum ada pemukiman warga yang direndam banjir meskipun begitu kita tetap akan terus melakukan pemantauan dan siap siaga akan bahaya bencana alam yang bisa saja terjadi di Kota Pekanbaru,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra, kemarin.
Zarman menghimbau warga khususnya di kawasan daerah aliran sungai untuk waspada dari genangan banjir ketika hujan dengan intensitas lebat. Sebab berdasarkan dari informasi yang diterima oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini Kota Pekanbaru sudah mulai memasuki musim hujan yang diperkirakan memasuki puncak penghujan di bulan November dan Desember 2003.
”Kita dari BPBD juga siap siaga untuk melakukan penanganan di lapangan.Tapi hujan yang turun belum merata. Kadang di utara hujan, timur tidak. Tapi yang penting kita tetap waspada,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikan Zarman, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat juga sudah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan banjir.
”Salah satunya dengan mengeruk saluran pembuangan air dan anak sungai. Tapi langkah ini juga bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan mengaktifkan kegiatan gotong-royong untuk memastikan saluran air di lingkungan mereka tidak mengalami sumbatan sehingga saat hujan mengguyur Kota Pekanbaru banjir tidak terjadi di kawasan permukiman warga,” katanya.(gus/ayi)