PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kenaikan harga cabai yang sudah menembus hingga Rp100 ribu per kilogram (kg) membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan strategi agar harga kebutuhan pokok di pasar tradisional kembali stabil. Salah satunya dengan rencana menggelontorkan dana Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan inflasi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (9/11). Ia mengatakan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga telah menyiapkan dana di BTT untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga cabai. Pemko juga akan mencari cabai merah dari daerah lain yang lebih murah dengan memberikan subsidi angkutan melalui dana BTT.
Sekko juga menjelaskan, saat ini pemko telah siap untuk mengucurkan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk kegiatan yang mendesak. Di mana, inflasi normal itu antara 2 hingga 4 persen.
Namun saat ini, penyumbang inflasi tertinggi adalah beras sebesar 0,06 persen. Sedangkan inflasi akibat kenaikan harga cabai sebesar 0,02 persen.
”Inflasi Pekanbaru masih 1,56 persen (untuk bulan Oktober, red). Inflasi ini belum terlalu tinggi tapi langkah ini harus dilakukan untuk menekan harga cabai yang terus melambung,” ujarnya.
Dikatakan Indra Pomi lagi, Pemko Pekanbaru harus memastikan cabai dari daerah penghasil itu hanya untuk Kota Pekanbaru. Namun jika cabai yang datang dari luar kota itu tidak dijual di Pekanbaru, maka pemerintah kota tidak bisa memberikan subsidi biaya angkut dari daerah penghasil.
”Kalau di Pekanbaru saja kita bisa kasih subsidi itu, tapi jika cabai itu disebar ke seluruh Riau, kami mohon Pemprov Riau menganggarkan BTT bagi subsidi biaya angkut,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan Riau Pos, di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru harga cabai rawit merah yang banyak digandrungi oleh masyarakat kota Pekanbaru kini sudah tembus Rp100/kg, dibandingkan beberapa bulan belakangan yang hanya berkisar Rp40ribu/ kg.
Tak hanya itu, pembeli juga ikut mengurangi barang yang dibelinya agar bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya lainnya.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Palapa Desi mengaku sudah selama sebulan terakhir harga cabai terus mengalami kenaikan yang diikuti dengan kualitas dan jumlah barang yang sangat sedikit.
Hal inilah yang menyebabkan harga cabai di Pekanbaru mengalami kenaikan hingga berkisar Rp100 ribu/kg untuk cabai rawit merah dan Rp70 ribu/kg untuk cabai rawit hijau. Biasanya harga cabai di Kota Pekanbaru hanya berkisar Rp40ribu/kg untuk cabai rawit merah dan Rp35 ribu/kg untuk cabai rawit hijau namun kini hampir seluruh harga bahan pangan seperti cabai, bawang, dan juga tomat ikut mengalami kenaikan.
”Stok itu yang tak ada, sedangkan permintaan masyarakat itu sangat banyak jadilah naik seperti ini. Tapi kami tidak heran lah, setiap akhir tahun pasti begini, harga cabai dan kebutuhan pokok lainnya naik, karena banyak yang ingin mengambil keuntungan jelang akhir tahun ini,” ujarnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU