PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru hingga kini masih over kapasitas. Sanitasi dan gaya hidup tidak sehat akan langsung bermuara pada penyakit.
Kondisi mendapat perhatian serius dari Tim Medis Lapas. Bersama Taruna Politeknik Imigrasi (Poltekip), Tim Medis Lapas memberikan penyuluhan terhadap para penghuni lapas.
Dokter Lapas Pekanbaru dr Rosmawati Sinulingga mengatakan, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) amat penting di tengah over kapasitas lapas. Hal itu bagian dari upaya langkah pencegahan, terutama penyakit gatal-gatal yang rentan menimpa warga binaan pemasyarakatan.
"Situasi Lapas yang over kapasitas memang kadang jadi pemicu rendahnya sistem sanitasi dan penyehatan lingkungan. Sehingga berkontribusi pada meningkatnya kerentanan warga binaan terhadap penyakit menular. Salah satunya adalah penyakit kulit dan gatal-gatal," sebut dr Rosmawati, Sabtu (8/7).
Penyuluhan itu digelar sejak Kamis (6/7) dengan fokus meningkatkan kebersihan dan taraf kesehatan para napi. Banyak hal yang perlu diperhatikan napi agar tetap sejahtera secara jasmani selama menjalani masa hukuman.
"Kami memberi pemahaman mengenai apa itu penyakit kulit, bagaimana cara penularannya, lingkungan apa saja yang berisiko tinggi untuk terjadinya penyakit, siklus hidup bakterinya, gejala yang ditimbulkan, area tubuh yang terpapar, serta cara pencegahan dan pengobatannya," ungkapnya.
Rosmawati berharap, dengan adanya penyuluhan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para napi akan penyakit kulit dan gatal gatal. Sehingga dapat mencegah terjadinya angka kesakitan pada seluruh penghuni lapas.(end)