Risiko Tinggi, 1.362 Napi Jalani Skrining TBC

Pekanbaru | Kamis, 03 Agustus 2023 - 09:49 WIB

Risiko Tinggi, 1.362 Napi Jalani Skrining TBC
Napi Lapas Pekanbaru menjalani skrining TBC, Rabu (2/8/2023 (HUMAS LAPAS KELAS IIA PEKANBARU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lapas Kelas IIA Pekanbaru melaksanakan Active Case Finding (AFC) Penyakit Tuberculosis (TBC), Rabu (2/8). Kegiatan skrining khusus TBC ini juga dilaksanakan di lapas seluruh Indonesia. Khusus Lapas Pekanbaru, sebanyak 1.362 napi akan menjalani skrining secara bertahap.

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Sapto Winarno menjelaskan, kegiatan ini sebagai langkah mencegah terjadinya penularan kasus TBC. Pengecekan penyakit menular  ini menggunakan teknik skrining gejala dan rontgen dada. Seluruh napi, menurut Sapto, wajib ikut skrining.


”Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirkeswat Ditjenpas Kemenkum HAM RI Nomor PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada. Lapas Pekanbaru merupakan komunal yang berisiko tinggi, rentan terhadap penularan dan penyebaran, karena kita masih overkapasitas,” kata Sapto.

Untuk melakukan skrining terhadap seribuan orang penghuni lapas, menurut Sapto, memang memakan waktu. Namun ini akan dilaksanakan dengan komitmen penuh.

Kegiatan ini sendiri menurutnya akan berlangsung hingga 10 Agustus 2023 mendatang.

Dalam pelaksanaanya, Lapas Pekanbaru bekerja sama dengan Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan pelaksana rontgen dari PT Tirta Medika. Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil rontgennya mengindikasikan adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).

”Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi Kemenkumham dalam hal ini Ditjenpas yang telah menginisiasi kegiatan ini. Karena Lapas merupakan salah satu tempat yang mempunyai risiko tinggi penularan penyakit TBC. Sehingga harapannya dengan dilaksanakannya skrining rontgen kepada seluruh warga binaan dapat memperkecil risiko atau bahkan memutus penularan TBC,” tutup Sapto.(yls)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook