KOTA (RIAUPOS.CO) - Sebagian warga Kelurahan Mentangor, mengeluhkan susahnya mengangkut batu bata hasil produsksi warga. Hal tersebut karena minimnya akses jalan yang layak dilewati, karena masih banyak jalan susah dilalui karena belum dilakukan pengaspalan.
Seperti yang disampaikan Warman, salah seorang perajin baru bata di kawasan tersebut. Ia mengaku sangat kesulitan mengangkut hasil industrinya, karena akses jalan dari lokasi tempat pemanggangan batu bata miliknya masih banyak yang rusak berlubang. Kondisi ini menyulitkan untuk dilalui mobil pengangkut hasil batu bata tersebut.
"Susahnya kita, karena jalan yang jelek bang. Orang juga segan ke sini, jadi agak sulit memasarkannya, faktor utamanya jalan ini," ungkapnya
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya ia hanya dapat berharap kepada pemerintah untuk dapat membantu memperbaiki jalan tersebut. Supaya hasil dari produksi batu bata tersebut dapat dipasarkan secara luas dan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
"Kami sudah usulkan untuk semenisasi. Paling tidak, usulan itu sudah kami sampaikan ke kelurahan. Jadi kami berharap usulan itu diterima pemerintah, supaya daerah Tenayan menjadi sentra industri batu bata di Pekanbaru ini," harapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Warno, salah seorang pemilik tempat pemanggangan batu. Dikatakannya, selain susahnya akses jalan, pihaknya juga susah memasarkan batu bata mereka karena kurangnya peranan pemerintah.
"Selain jalan, kami sebenarnya susah memasarkan, karena tidak ada bantuan pemerintah. Kalau ada bantuan pemerintah, industri batu bata di Tenayan Raya lebih di kenal masyarakat. Kami harap bantuan pemerintah, seperti membuat koperasi supaya jelas pemasarannya," tutupnya.(*1)