Kesulitan Ekonomi, Korban Banjir Berharap Bantuan

Pelalawan | Kamis, 19 Desember 2019 - 10:20 WIB

Kesulitan Ekonomi, Korban Banjir Berharap Bantuan
GUNAKAN PERAHU: Masyarakat menggunakan perahu ketika banjir merendam ratusan rumah di Desa Buluhcina dampak meluapnya Sungai Kampar, Rabu (18/12/2019). (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -- Akses satu-satunya jalan darat di empat kecamatan telah terputus total. Ikan dicari di Sungai Kampar tak lagi mengena. Begitulah nasib ratusan kepala keluarga (KK) warga terdampak banjir di dua kelurahan dan lima desa di Kabupaten Pelalawan. Lebih satu pekan mereka menjadi korban banjir akibat meluapnya Sungai Kampar. Namun, ironis hingga saat ini masih sangat minim pihak terkait yang menyalurkan bantuan. Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat Desa Rantau Baru M Sahir kepada Riau Pos, Rabu (18/12) di Pangkalankerinci. Dikatakan Sahir, kesulitan warga saat ini ikan sangat berkurang dari biasa dan sulit mendapatkannya. 

"Padahal sebagai nelayan, warga sangat menggantungkan hidup dari mencari ikan. Tapi sekarang kan Sungai Kampar meluap sehingga terjadi banjir," terang Sahir.


Diungkapkannya, selain mengeluhkan berkurangnya mata pencaharian, satu-satunya akses jalan darat yang menghubungkan desa dengan Pangkalankerinci sebagai ibu kota kecamatan sekaligus ibu kota kabupaten juga terputus total. Seluruh badan jalan kurang lebih 6 km semuanya tertutup air. Kalau saat ini ketinggian debit air mencapai 30-70 cm dari sebelumnya 20-40 cm. 

"Jika biasanya mobil dan sepeda motor melintas, tapi sejak lebih  sepekan terakhir pompong dan sampan robinlah yang bisa melintasinya," paparnya.

Terputusnya akses jalan serta sulitnya menangkap ikan bagi ratusan KK, jelas mantan Kepala Desa Rantau Baru ini, telah berdampak menyebabkan kondisi perekonomian masyarakat menjadi sulit. Pasalnya, biasanya ikan kepetok, udang, selais dan lainnya bisa dijual untuk menghidupi keluarga, tapi sekarang sulit. Masalah banjir yang saat ini masih berlangsung, sudah dilaporkannya kepada dinas terkait. Yakni Diskessos dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 

Hal senada disampaikan Camat Pelalawan Joko Purnomo SSos MSi. Dikatakannya, sampai saat ini masyarakat Kelurahan Pelalawan dan Desa Sering Kecamatan Pelalawan juga telah ikut terpapar banjir. Alhasil, satu-satunya akses jalan darat menuju Pangkalankerinci di sejumlah titik sangat sulit dilewati.

"Kami berharap sejumlah pihak dapat melihat kondisi warga yang telah mulai mengalami kesulitan ekonomi sehingga bantuan sangat diharapkan warga korban banjir," ujarnya.

Dermaga Merangin Timbul Lagi

Sementara itu debit air Sungai Kampar, terutama bagian hulu yang berada di kawasan Kampar Kanan, mulai surut. Bahkan sejak Rabu (18/12) dermaga tambak ikan Desa Merangin sudah bisa difungsikan untuk melangsir ikan dari puluhan keramba yang ada di sepanjang sungai di desa tersebut. Beberapa hari sebelumnya, dermaga ini sempat menghilang ditenggelamkan air sungai Kampar.  

Surutnya debit air sungai Kampar ini dipengaruhi oleh minim hujan beberapa terakhir di kawasan hulu Kabupaten Kampar. Selain itu, menurutnya elevasi air waduk PLTA Koto Panjang juga membuat genangan air jauh berkurang. Terkait turunnya elevasi waduk ini, Unit Layanan PLTA Koto Panjang juga menurunkan bukaan pintu air pada siang kemarin.

"Sehubungan dengan sudah turunnya debit air masuk (inflow, red) dan penurunan elevasi waduk PLTA Koto Panjang, maka dengan ini kami melakukan pengurangan tinggi bukaan pintu pelimpahan (spillway gate, red) waduk yang dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB siang," sebut Cecep Sofhan Anwar, Plt Unit Layanan PLTA Koto Panjang, kemarin.

Unit Layanan PLTA Koto Panjang menurunkan pintu air dari semula 5 pintu dengan ketinggian 70 cm menjadi 5 pintu setinggi 30 cm. Ada pengecilan 40 cm pintu bukaan dibandingkan sehari sebelumnya.(amn/end) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook