Pulmonologi FK Unri Bedah Buku Sang Pioner Paru Riau

Pekanbaru | Selasa, 10 Januari 2023 - 09:18 WIB

Pulmonologi FK Unri Bedah Buku Sang Pioner Paru Riau
Peserta PPDS Pulmonologi FK Unri dan anggota PDPI Riau bersama dr Munir usai acara launching dan bedah buku di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (24/12/2022). (FK UNRI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Buku Sang Pionir Paru Riau dr Munir Umar SpP(K) FCCP yang ditulis oleh dr Jondri Akmal MARS diluncurkan di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (24/12). Dalam kesempatan ini, juga dilakukan bedah buku oleh Program Studi Pulmonologi Fakultas Kedokteran (FK) Unri.

Peluncuran buku ini juga diadakan acara mini simposium update terbaru tuberculosis. Hadir dalam acara ini anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Riau, kerabat serta orang-orang yang terlibat dalam perjuangan dr Munir SpP(K) membentuk bagian Pulmonologi RSUD Arifin Achmad (AA) Provinsi Riau serta peserta PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unri.


Sejumlah tokoh juga mewarnai acara bedah buku ini seperti mantan Direktur RSUD AA dr Nuzelly Husnedi MARS, Prof Suardi yang merupakan rekan seperjuangan dr Munir, perwakilan Dekan FK Unri Dr dr Tubagus Odhi SpBA serta Kepala Bagian dan Ketua Program Studi Pulmonologi FK Unri.

Acara dibuka dengan penyampaian kata sambutan dari Ketua Panitia sekaligus dosen Fakultas Kedoktetan Unri dr Sri Melati Munir SpP(K) Onk yang merupakan anak dari sang Pionir Paru Riau. Acara berjalan dengan lancar dan  meriah. Sebagai tim bedah buku adalah dr Adrianison SpP(K), dr Zarfiardi SpP(K), dan dr Jondri Akmal.

''Buku ini menceritakan tentang biografi singkat dr Munir dan perjuangan beliau dalam membentuk bagian Pulmonologi di FK Unri dan RSUD Arifin Achmad. Tentu perjuangan ini tidak mudah bagi dr Munir,'' ujar dr Sri Melati Munir, Senin (9/1).

Perjalanan hidup dr Munir yang penuh lika liku. Lahir di Lhok Sukun Aceh pada 10 September 1943. Tahun 1949 saat Agresi Belanda II, keluarganya  menuju Bayur Maninjau. Beliau menempuh pendidikan sekolah rakyat di Bayur Maninjau dan SMP serta SMA di Payakumbuh.

Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di FK Unand dan spesialis paru di Pulmonologi FK UI pada tahun 1984. ''Pada masa itu, asumsi masyarakat tentang dokter paru hanya sebatas dokter yang mengobati penyakit tuberculosis. Bapak berusaha mengubah asumsi itu secara bertahap dengan mengadakan ceramah-ceramah dan simposium paru hingga membentuk klub asma di RSUD AA pada tahun 1990,'' ujar dr Sri Melati.

''Hingga pada 19 Oktober 2008 terbentuklah Bagian Pulmonologi & Kedokteran Respirologi di FK Unri. Hingga saat ini peserta residen paru yang aktif mengikuti kegiatan PPDS berjumlah 41 orang. Buku ini memberikan makna mendalam untuk memahami bagaimana semangat, ambisi, dan perjuangan,'' tambahnya.

Buku ini perlu dibaca serta menjadi teladan bagi dokter paru Riau. Oleh karena itu bentuk kebahagiaan ini diwujudkan dalam sebuah buku kisah inspiratif yang mengulas tentang semangat pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi.(das/c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook