PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Proses renovasi gedung Pasar Wisata Pasar Bawah diharapkan bisa segera dimulai. Pemko Pekanbaru diminta dapat mempercepat proses relokasi pedagang ke tempat penampungan sementara (TPS) di lahan Pelindo.
Sampai saat ini, proses jual beli di Pasar Bawah masih berlangsung. Sementara TPS sudah selesai dibangun.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selalu leading sector-nya untuk bisa mendukung pengelola pasar dalam upaya pemindahan pedagang ke TPS.
”Saya sudah komunikasikan ini kepada Pak Ami selaku Kadisperindag, supaya para pedagang Pasar Bawah itu bisa segera direlokasi ke TPS yang telah disiapkan oleh pengelola,” kata Dapot kepada wartawan, Rabu (8/11).
Ditegaskannya, kemarin rencananya seluruh pedagang pindah 1 November ke TPS, tapi sampai kini pedagang belum ada yang pindah. ”Ke depan kita harap pedagang bisa segera direlokasi,” kata Dapot.
Soal pemindahan pedagang ini, politisi PDI Perjuangan berharap pemko tidak lepas tangan, dan harus membantu pengelola untuk bisa terealisasikan dengan baik.
”Ya, soal pedagang yang akan direlokasi ke TPS itu kita sejak awal sudah berkumpul bersama. Saya sendiri juga hadir disana dan sudah disampaikan ke pedagang bahwasannya Pasar Bawah ini akan direnovasi maka itu harus pindah sementara ke TPS yang telah disediakan,” ujarnya.
Disampaikannya, bahwa pasar bawah ini ikon kota Pekanbaru. Setiap orang datang dari luar Pekanbaru tujuannya pasti ke Pasar Bawah. ”Harapan kami, revitalisasi pasar wisata ini bisa dijalankan sesuai dengan tahapan dan bisa selesai tepat waktu sehingga PAD bisa lebih meningkat,” tutur Dapot.
Saat dikonfirmasi ke pengelola Pasar Bawah Direktur PT Ali Akbar Sejahtera (AAS) Muhammad Fathoni, menyebut bahwa, sejatinya 1 November kemarin pedagang sudah harus pindah, dan kios pasar bawah dikosongkan untuk dimulainya revitalisasi.
”Kemarin sudah kami surati, untuk 1 November dikosongkan kepada pedagang pasar bawah,” ujarnya.
Dijelaskan Thoni, dari surat yang dilayangkan itu, ternyata ada permintaan pedagang untuk diundur. sembari mempersiapkan tempat atau segala sesuatu nya di TPS yang akan dijadikan tempat sementara itu, maka pengelola memberikan toleransi itu.
”Dan yang jelas, ini memang molor karena ada permintaan pedagang, namun karena ini berkaitan dengan proses revitalisasi, maka 15 November sudah harus dikosongkan oleh pedagnag, dan pedagang sudah mulai fokus di TPS,” katanya Thoni menjelaskan.
Dia juga berharap untuk proses renovasi gedung pasar bawah ini sangat diharapkan dukungan dari pedagang dan semua unsur yang terlihat, tujuannya agar proses dapat berjalan sesuai dengan target waktu yang ditentukan, dan kenyamanan untuk aktifitas jual beli dapat segra dirasakan bersama. Sehingga untuk berusaha dapat lebih baik dan maksimal.(gus)