RIAUPOS.CO - Doa Walfa akhirnya terkabul juga. Sabtu (8/10) kemarin sore, sekitar pukul 15.16 WIB, ia sudah bisa kembali ke rumahnya. Beberapa hari terakhir ini, banjir sempat merendam rumahnya di Jalan Wicaksana, perumahan Fauzan Asri, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya.
Banjir akibat luapan air Sungai Sail tersebut sebenarnya sudah mulai surut sejak Jumat (7/10) kemarin. Namun Walfa masih ragu untuk kembali ke rumahnya. Sore kemarin ia baru pulang ke rumahnya. Ia mencari-cari sapu untuk membersihkan rumahnya yang kotor sekali.
Pascabanjir merendam rumahnya itu, banyak sampah yang berserakan di sekitar rumahnya itu. Lumpur dan pasir yang masuk ke dalam ruang tamu rumahnya berlahan-lahan ia sapu. Sapu yang ia pakai untuk membersihkan rumahnya hasil dari pinjam ke rumah tetangga. Sebab sapu miliknya tidak dapat ia temukan, meski sudah beberapa waktu ia cari-cari di sekitar rumahnya.
Barangkali sapu miliknya itu sudah terseret genangan banjir. Lelaki yang tidak muda lagi itu, dengan cekatan membersihkan rumahnya. Garis air bekas banjir meninggalkan jejak di dinding rumahnya dan setiap rumah warga lainnya. Jejak bekas genangan banjir di dinding rumahnya itu ia bersihkan dengan sapu kemudian dibersihkan dengan kain yang dibasahi terlebih dahulu.
Ia merupakan salah satu dari 50 kepala keluarga (KK) di perumahan yang terdampak banjir. Jika puluhan warga lainnya sempat mengungsi ke rumah sanak keluarga, Walfa memilih tetap bertahan di rumahnya yang terendam banjir setinggi betis orang dewasa itu. Selain ingin menjaga barang berharganya, pilihan tetap bertahan di rumah karena ia tidak punya sanak keluarga di Kota Pekanbaru.
Beruntung banjir yang melanda tahun ini tidak terlalu parah. Rumah warga Perumahan Fauzan Asri dan rumah warga di sekitarnya itu menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Karena pemukiman warga tersebut hanya berjarak 25 meter dari bibir Sungai Sail. Sungai Sail yang terjadi pendangkalan tersebut kerap meluapkan airnya hingga ke rumah warga ketika musim penghujan seperti sekarang ini. Bahkan genangan banjir tahun lalu bisa mencapai setinggi pintu rumah mereka.(muh)
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru