“Saya tidak tahu. Saya cari nama orang yang disebutkan itu juga tidak ketemu. Jadi saya belum bisa berkomentar banyak, nanti malah salah karena saya belum tahu,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihak PLN mengetahui informasi bahwa ada nama pegawai PLN yang disebut ikut mendanai teroris itu dari pemberitaan media. Atau tidak lama berselang setelah penangkapan terduga teroris di Sumatera Selatan. Terkait nama Da alias Opung yang disebut sebagai pegawai PLN di Riau, Dwi Suryo menyatakan tidak bisa memastikan nama itu benar ada di internal PLN.
“Mengenai nama itu juga tidak tahu kebenarannya. Apa benar nama Da itu, bisa saja orang ngaku-ngaku pegawai PLN,” sebutnya.
Prarekonstruksi Berlangsung Cepat
Sementara itu Jumat (18/5) sekitar pukul 10.30 WIB Polda Riau menggelar prarekonstruksi kejadian penyerangan Mapolda Riau oleh terduga teroris pada Rabu (15/5) lalu. Pihak wartawan tidak diizinkan meliput. Dari luar, terlihat prarekonstruksi ini hanya berlangsung cepat. Seolah hanya memastikan lokasi-lokasi kejadian.
Apakah hanya empat orang yang tewas tersebut pelaku penyerangan Mapolda, atau ada pelaku lain yang melarikan diri? Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto belum berani mengungkapkannya. Dia tak bisa memastikan berapa orang jumlah pelaku penyerangan. Begitu juga dengan kronologis, dia juga tak berani menjabarkannya. Alasan Sunarto saat ini pihak penyidik masih berkerja.
“Termasuk mengungkap hal yang ditanyakan rekan-rekan,” ujarnya.
Di sisi lain akses menuju Mapolresta Pekanbaru Jalan Ahmad Yani, yang sebelumnya ditutup pascateror di Polda Riau kembali dibuka. Arus Jalan Ahmad Yani yang berdekatan dengan Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Kenanga sebelumnya mengalami macet, saat ini sudah kembali normal.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto melalui Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia menjelaskan, pengamanan itu dilakukan sesuai instruksi atasannya.
“Ini instruksi atasan agar ditutup untuk sementara, sekarang telah kembali dibuka,” jelasnya.(dal/sol/man)