PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Iming-iming undian berhadiah sering kali memakan korban. Alih-alih mendapat hadiah, masyarakat justru malah menjadi korban penipuan. Karena itu, Dinas Sosial (Dinsos) mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada dan tak mudah percaya dengan penipuan berkedok undian berhadiah tersebut.
Hal ini dikatakan oleh Ronald dari Penyidik PNS Bidang Undian dari Dinas Sosial Provinsi Riau. Menurutnya, sejauh ini, pihaknya sudah menerima beberapa laporan terkait penipuan undian berhadiah. "Sudah ada tiga yang melapor karena tertipu undian berhadiah. Ada yang undian dari bank dan ada yang dari kupon cat kaleng. Mereka sudah transfer sejumlah uang, setelah itu tak ada respon dari penyelenggara," jelasnya kepada Riau Pos.
Ia meminta agar masyarakat bisa mengecek kebenaran undian berhadiah ke Kantor Dinas Sosial terlebih dahulu. Gunanya agar mengetahui legalitas dari undian tersebut. "Kami punya data mana undian yang berizin dan mana yang tidak," sambungnya.
Namun, untuk saat ini data tersebut hanya bisa diakses jika datang ke kantor Dinas Sosial. Sebab, pihaknya belum memiliki akses online yang memungkinkan masyarakat untuk mengecek izin tersebut secara online.
Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat untuk melihat apakan undian yang mereka dapat memiliki barcode atau tidak. "Semakin hari, kerja penipu dalam menjerat korban juga semakin canggih. "Sudah ada improvisasi dari Kementerian Sosial terkait undian berhadiah ini. Setiap penyelenggaraan undian yang sudah ada izin, biasanya ada barcodenya. Jadi, di kemasan atau di keterangan undian, tersedia barcode yang bisa discan. Dari situ akan kelihatan nomor izin dari undian tersebut," jelasnya.
Jika undian tersebut tanpa barcode, masyarakat perlu waspada, apalagi kalau ada embel-embel transfer sejumlah uang untuk pencairan hadiah. "Karena biasanya undian resmi itu tidak pernah meminta sejumlah uang untuk ditransfer. Jadi, jangan mudah percaya dan cari info terkait undian tersebut sebelum melakukan tindakan yang berpotensi merugikan," singkatnya.
Sementara itu, Aldo salah seorang warga Pekanbaru mengaku tak jarang menerima pesan singkat di ponselnya terkait undian berhadiah. Namun, ia mengaku selalu mengabaikan pesan tersebut. "Awal-awal dulu masih percaya. Sekarang sudah saya cuekin pesan kayak gitu," terangnya.
Ia berharap, Dinas Sosial ataupun pihak terkait bisa lebih gencar melakukan sosialisasi terkait hal ini. Sebab, masih banyak juga yang percaya dan menjadi korban penipuan berkedok undian berhadiah.(azr)