Mau Liburan? Cek Cairan Rem Kendaraan Sebelum Melakukan Perjalanan

Gaya Hidup | Sabtu, 16 Desember 2023 - 18:10 WIB

Mau Liburan? Cek Cairan Rem Kendaraan Sebelum Melakukan Perjalanan
ILUSTRASI: Mengganti cairan rem. (SHUTTERSTOCK)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sebentar lagi kita akan bertemu dengan libur panjang antara Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Berlibur bersama dengan keluarga menggunakan kendaraan pribadi menjadi salah satu pilihan beberapa kalangan untuk berlibur.


Apalagi bisa menghabiskan waktu selama perjalanan bersama keluarga berjam-jam di kendaraan pastinya punya kesan tersendiri bagi setiap orang.

Nah untuk kalian yang ingin melakukan perjalanan liburan menggunakan kendaraan pribadi jangan lupa untuk mengecek cairan rem khususnya, demi keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Cairan rem dalam kendaraan merujuk pada cairan yang digunakan dalam sistem rem untuk mentransfer daya dari pedal rem ke sistem rem roda.

Cairan rem berfungsi untuk mentransmisikan tekanan dari pedal rem ke kaliper atau silinder rem, yang kemudian menyebabkan pengereman roda.

Cairan rem juga berperan dalam menjaga stabilitas suhu sistem rem dan mencegah pembentukan uap di dalam sistem, yang dapat mengurangi efektifitas pengereman.

"Secara singkat, fungsi utama dari cairan rem sebagai fluida pada sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal atau tuas rem menuju piston di kaliper," kata Manager Promosi PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra.

Menurut Dhany, bahan-bahan yang terkandung dalam cairan tersebut memiliki karakter yang perlu diganti secara berkala, karena jika cairan rem tercampur air sebanyak tiga persen saja, akan menurunkan titik didih hingga lebih dari 100 derajat celcius.

Ketika titik didih itu menurun, tekanan untuk menuju piston di kaliper rem sulit terjadi akibat hadirnya gelembung udara sebagai tanda mulai mendidihnya cairan pada sistem rem, jadi semakin terbukalah potensi rem blong yang sangat berbahaya dampaknya.

Ia menuturkan bahwa kejadian itu bisa disebabkan oleh kebiasaan yang salah dari pemiliknya saat hendak memeriksa volume cairan rem di tabung reservoir.

Karena jika penutup karet tabung reservoir itu dibuka, sebenarnya akan menyebabkan kandungan air (kelembaban) di udara mencapai hingga 85 persen akan diserap oleh cairan rem.

Hal ini bisa dilakukan oleh pemilik dengan cara memantau indikator pada sambung tabung penyimpan cairan rem agar proses buka tutup tabung bisa dikurangi semaksimal mungkin.

Pengecekan juga bisa dilakukan dengan melihat warna cairan, apabila berwarna bening maka itu bisa jadi pertanda bahwa tidak adanya kandungan air di dalamnya.

Sementara jika warna cairan terlihat mulai gelap, hal itu menandakan mulai adanya kandungan air di dalam sistem rem.

Semakin gelap warna cairan rem berarti semakin banyak kandungan air di dalamnya.

Hal yang patut diketahui oleh pemilik kendaraan adalah sebisa mungkin untuk menghindari kandungan air pada cairan rem.

Sebagai gambaran, titik didih cairan rem dalam kondisi baru bisa mencapai suhu 265 derajat celcius.

Namun, saat terkontaminasi air sebanyak tiga persen di dalamnya, akan turun menjadi 155 derajat celcius.

Untuk iklim di Indonesia, kontaminasi air tiga persen itu bisa tercapai dalam waktu satu tahun atau 20.000 kilometer.

"Di titik inilah sebaiknya pemilik kendaraan perlu mengganti cairan rem secara berkala," terangnya.

Pemilik kendaraan juga tidak disarankan untuk menggunakan kemasan cairan rem yang sudah terbuka segelnya, karena berpotensi akan mengurangi performanya.

"Jadi, sebaiknya pilih kemasan yang tepat saat hendak menggunakan cairan rem. Bisa memilih kemasan yang 1 liter, 300 ml, ataupun yang berukuran 50 ml, jika untuk sekadar menambahkan saja," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook