PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dukungan dari DPRD Kota Pekanbaru untuk Pemko Pekanbaru tidak memaksakan diri mempihakketigakan pengelolaan sampah terus disuarakan. Salah satu alasan yang disampaikan, swastanisasi pengangkutan sampah banyak menghabiskan anggaran.
Setelah unsur pimpinan di DPRD, lalu unsur komisi terkait, kini anggota DPRD Kota Ida Yulita Susanti yang menyuarakan agar pengelolaan sampah dikelola secara swadaya, dengan melibatkan unsur masyarakat.
"Swastanisasi yang dilakukan pemko saat ini hanya menghabiskan uang saja, " tegas Ida kepada wartawan, Ahad (7/3).
Untuk diketahui, pada lelang pengangkutan sampah tahun ini, pemko menganggarkan dana sekitar Rp43 miliar. Untuk itu, politisi Golkar ini dalam setiap kesempatan selalu mengharapkan sampah dikelola oleh masyarakat, seperti yang pernah dilakukan. Hanya saja perlu di-support oleh dinas terkait sebagai leading sector, dengan membentuk penanggung jawab di setiap kecamatan dan kelurahan, serta RT/RW.
"Tanpa harus mengeluarkan uang APBD yang besar, dengan pola angkat angkut proses. dan melibatkan unsur perangkat RT/RW ini menjadi solusi yang tepat saat ini, " saran Ida lagi yang juga merupakan anggota Komisi I ini.
Dia juga berharap, dengan saran dan masukan yang disampaikan dan dapat direspon baik oleh pemko, semoga ke depannya Kota Pekanbaru tidak lagi dikenal dengan kota sampah.
"Dan semoga pengelolaan sampah ke depannya bisa lebih baik dan bisa produktif menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah, " harapan Ida.
Dia juga berharap pemko bisa bangun pabrik pengolahan dan swakelola pengangkutan dengan masyarakat dari keuntungan dengan sistem angkat angkut proses tadi.
"Sangat kami sayangkan para pembantu wali kota di OPD.Di perburuk pula oleh SDM yang tidak siap tanggap untuk merealisasikan keinginan wali kota. Ini harus jadi perhatian jelang masa-masa akhir jabatan ini, " tuturnya.(yls)