PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masih dalam tahap pembangunan, beberapa ruas pagar Gedung Riau Creative Hub, Jalan Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru, roboh. Pagar beton roboh bersamaan dengan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Ahad (5/11) malam.
Pantauan Riau Pos, Senin (6/11), tembok yang roboh berada pada sisi di Jalan Karya Bakti. Sekitar pukul 11.00 WIB, titik pagar yang roboh sudah ditutupi pagar seng dengan penopang kayu bulat. Sehingga kondisi terkini tidak tampak dari tepi jalan.
Asni, salah seorang warga, mengatakan bahwa pagar tersebut roboh sewaktu hujan deras terjadi di kawasan tersebut sekitar pukul 19.30 WIB kemarin. Beberapa saat usai hujan deras dirinya melihat kondisi pagar roboh bersamaan dengan kondisi sekitar jalan sudah tergenang banjir.
“Memang roboh pagarnya itu, tapi tidak sampai ke jalan, cuma di bagian kawasan pinggir gedung itu saja. Hujan pun juga deras tadi malam. Apalagi angin kencang, kemungkinan pagarnya nggak kuat karena itu roboh,” kata Asni.
Beberapa warga sekitar mengatakan, kawasan itu memang langganan banjir. Hampir setiap kali hujan deras terjadi, jalan selalu digenangi banjir.
Warga Jalan Bakti I, Candra, mengaku melihat kondisi genangan dan juga kondisi pagar saat roboh. Itu terjadi pada malam hari.
“Kaget juga saya lihat pagarnya roboh, padahal belum juga selesai pembangunannya, udah roboh aja pagarnya. Sayang sekali, padahal proyek ini sudah lama berjalan,” tutur Candra.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Thomas Larfo Dimiera mengatakan, pagar gedung RCH yang roboh berada dibagian samping bangunan tepatnya di Jalan Karyabakti Pekanbaru.
“Iya roboh (pagar kawasan gedung RCH). Itu masih tanggung jawab pelaksana dan segera diperbaiki,” katanya.
Thomas mengatakan, robohnya pagar tersebut karena hujan dengan curah hujan tinggi, yang mengakibatkan luapan air dari drainase di Jalan Arifin Achmad masuk ke jalan Karyabakti dan kawasan RCH, melalui akses jalan masuk yang elevasinya lebih rendah kerena masih proses pembangunan.
“Karena topografi dari Jalan Bakti ke Jalan Karyabakti miring, sehingga air membentuk alur, dan menghantam serta menggerus dinding dan pondasi pagar pada sudut Jalan Karyabakti. Sedangkan titik tersebut masih dalam proses penimbunan,” ujarnya.
“Akibat gerusan dan hantaman air dari Jalan Bakti itu lah mengakibatkan pagar tumbang ke arah Jalan Karyabakti. Namun pelaksana bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menyelesaikan pagar yang roboh itu,” sambungnya.(end/sol)
