PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tembok Pasar Induk Pekanbaru di Jalan Soekarno Hatta mengalami ambruk pada sebagian sisi, Jumat (28/4). Akibatnya, air dari area pasar induk mengalir deras ke rumah warga yang posisinya lebih rendah dari pasar induk. Rumah warga yang ada di Jalan Baru, Perumahan Taman Arengka Indah, RT 2/RW 11, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani pun tergenang.
Ahad (30/4), pihak pengelola Pasar Induk Pekanbaru mulai melakukan perbaikan terhadap tembok yang ambruk. Dua orang pekerja diturunkan untuk membangun tembok kembali.
Panjang tembok yang ambruk sekitar 50 meter. ”Sudah mulai dibangun hari ini (Ahad, red). Ditembok lagi supaya air dari pasar tidak merembes ke jalan dan masuk rumah warga,” ungkap salah seorang pekerja yang tak mau menyebut namanya.
Sementara itu, sebelumnya, Lurah Sidomulyo Barat Edy F dan Ketua RW 11 Sukmana Herlambang serta Ketua RT 2 Bambang Suwito menyebut, sangat menyayangkan kondisi tersebut dan meminta pihak pasar induk segera bangun tembok yang baru.
”Saya ikut prihatin atas yang dialami warga dan menyayangkan kejadian ini. Setelah upaya mediasi yang kami upayakan beberapa waktu lalu dengan pemerintah kota dan pihak terkait, belakangan kami memang tak mendapat laporan atau turun ke lokasi, karena kemarin sudah disepakati akan ditangani Pemko dengan pihak terkait,” ungkap Edy.
Hal senada diungkapkan Sukmana dan Bambang Suwito. Mereka bahkan sudah meninjau lokasinya. ”Wajar warga kesal dan akan menuntut ganti rugi karena kejadiannya berulang terus. Sementara janji pihak pengembang pada pertemuan terdahulu dengan camat, lurah, perangkat RT/RW, warga, DPRD Kota dan pihak terkait lainnya belum juga terealisasi. Salah satu yang penting itu membuat drainase di tepi Jalan Baru. Kami sudah mendesak pihak pengembang melalui kepala tukang agar segera dibangun pondasi tembok baru,” ujar Bambang.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru berjanji untuk menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak pengelola Pasar Induk untuk segera mendapatkan solusi yang terbaik.
”Kami sudah mendapatkan kabar tersebut dan segera diteruskan kepada pihak pengelola Pasar Induk. Sehingga bisa mendapatkan penanganan atau solusi yang terbaiknya,” ungkap Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin.
Sebelumnya diberitakan, ambruknya tembok Pasar Induk menyebabkan air menggenangi rumah warga yang ada di sekitar pasar induk. Rumah warga yang terendam banjir tersebut adalah rumah Siswanti dan Nelly. Mereka merupakan warga yang yang tinggal di Jalan Baru, Blok B6 dan B4 Taman Arengka Indah, RT 2/RW 11, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani. Rumah mereka memang berada tidak jauh dari pasar induk.
Ginda: Jangan Korbankan Warga
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama ST MT menanggapi keluhan warga sekitar pasar induk terkait sudah sampai 7 tahun menderita dampak dari pembangunan pasar induk tersebut.
”Tentunya dari PUPR harus memastikan betul, pel banjir ketika pengurusan perizinan setiap pembangunan yang terjadi. Lalu bagaimana? Apakah sudah sesuai aturan atau belum,” ungkap Ginda kepada wartawan, Ahad (30/4).
Tidak hanya itu, dimintanya juga untuk memastikan aliran drainase di sana di pasar induk berfungsi. ”Cek betul, sudah sesuai dengan spesifikasi di lapangan. Jangan sampai imbasnya ke rumah-rumah yang di sekitar pasar induk yang terkena dampak,” papar Ginda.
Untuk itu, dia meminta Pemko harus segera turunkan OPD terkait untuk memastikan kondisi di lapangan, dan memberikan solusi kongkrit untuk warga yang berdampak. Hal ini diketahui ada warga setempat akan menuntut pemerintah serta ganti rugi karena sudah 7 tahun mengalami hal ini sejak pasar induk dibagun.
”Makanya, tentunya pemko harus turun memastikan hal itu. Ada berapa warga atau rumah yang berdampak. Dikatakan ini tentu akibat pembangunan pasar induk tersebut,” tambahnya.
Tujuannya, disampaikan politisi Gerindra ini, supaya masyarakat merasa mendapat perhatian dari keluhan yang dirasakan. ”Agar masyarakat tidak kecewa dengan pemerintah. Mari kita dorong bersama pemko untuk segera merealisasikan di lapangan,” paparnya.
Bagaimana harapan dengan kelanjutan pembangunan pasar induk? Tentunya program yang bagus ini dapat terlaksana dan segera selesai. ”Karena sisi positifnya sangat besar untuk perekonomian kita di bidang perdagangan untuk mengatur kebutuhan stok pasar kita dan mengatur bahan baku kita. ”Namun dampak negatif yang timbul dapat teratasi dan dapat di antisipasi sesegera mungkin,” harap Ginda.(ilo/gus/yls)