TINDAK PEMBUANG SAMPAH ILEGAL

DLHK Kembali Bentuk Tim Gakkum

Pekanbaru | Senin, 07 Maret 2022 - 10:46 WIB

DLHK Kembali Bentuk Tim Gakkum
Hendra Afriadi (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masih banyaknya tumpukan sampah yang berserakan di badan jalan Kota Pekanbaru masih menjadi keluhan masyarakat. Pasalnya, masyarakat menilai penanganan sampah yang dilakukan oleh dinas terkait tidak berjalan optimal.

Pantauan Riau Pos, Ahad (6/3), tampak tumpukan sampah masih menggunung di badan Jalan Soekarno Hatta, tak jauh dari Eco Green. Bahkan, tumpukan sampah juga kembali melebar di badan Jalan  Air Hitam, sehingga membuat pengguna jalan serta masyarakat sekitar mengeluh aroma bau tidak sedap yang kerap menyeruak ke permukaan serta banyaknya sampah plastik yang beterbangan ketengah jalan.


Salah seorang pengendara motor di Jalan Soekarno Hatta Rais mengatakan, persoalan sampah di Pekanbaru sudah selama beberapa tahun terakhir tidak kunjung terselesaikan dengan baik oleh pemerintah. Malah kini, sejumlah tumpukan sampah lainnya seakan dibiarakn dan dianggap hal biasa yang akan berdampak pada lingkungan sekitar.

Selain itu, kurangnya kesadaran dan sosialisasi terhadap bahaya sampah yang diberikan kepada masyarakat membuat mereka dengan semena-mena membuang sampah ke badan jalan, karena menganggap pihak terkait pasti akan melakukan pengangkutan.

Banyak yang berpikiran kalau buang di badan jalan, itu pasti diangkut oleh petugas. Ya mungkin sebagian diangkut, tapi sisanya lagi menumpuk dan malah menyusahkan masyarakat dan pengendara sekitar yang kerap melintasi jalan itu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pelacakan terhadap oknum atau pelaku yang membuang sampah secara ilegal atau tidak sesuai tempat dan waktu tersebut.

"Kami sudah bentuk tim penegakan hukum (Gakkum) yang akan menindak. SK (surat keputusan) Tim Gakkum sudah dibuat," katanya.

Menurut dia, tim Gakkum ini mulai bekerja pekan depan. Tim Gakkum DLHK nantinya aktif melakukan pengawasan di lapangan. Mereka juga menindak oknum yang kedapatan membuang sampah sembarangan.

Dikatakan Hendra, untuk saat ini pihaknya sudah mengantongi beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal yang kerap dijadikan lokasi pembuangan sampah. Lokasi ini menurut Hendra akan menjadi target tim Gakkum DLHK dalam pengawasan di lapangan.

"Kita prioritaskan di jalan poros. Contoh di Jalan Yos Sudarso, dibawah Jembatan Siak IV. Itu ilegal itu, kita lagi lacak itu siapa pelakunya," terangnya.

Dikatakan Hendra, untuk saat ini pihaknya sudah mengantongi beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal yang kerap dijadikan lokasi pembuangan sampah. Lokasi ini menurut Hendra akan menjadi target tim Gakkum DLHK dalam pengawasan di lapangan.

"Kita prioritaskan di jalan poros. Contoh di Jalan Yos Sudarso, dibawah Jembatan Siak IV. Itu ilegal itu, kita lagi lacak itu siapa pelakunya," terangnya.

Terkait masih banyaknya tumpukan sampah di sejumlah lokasi, Hendra mengakui adanya keterlambatan pengangkutan oleh tim pengangkut. Tumpukan sampah terlihat di Jalan Soekarno Hatta, setelah Pasar Pagi Arengka mengarah ke Kubang Raya.

Selain dikarenakan adanya keterlambatan, terdapat  juga oknum warga yang membuang sampah saat armada pengangkut sampah berangkat ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Saat ini kita masih ada keterlambatan pengangkutan. Armada yang mengangkut zona 1 dan 2 itu tetap mengakut. Cuma persoalan keterlambatan waktu pengangkutan. Misalnya petugas mulai jam 05.00 WIB sampai jam 08.00 pagi dilakukan pengangkutan. Nanti sampai ke TPA sekitar 3 jam bongkar dan balik lagi. Bongkar sekitar 15 menit atau setengah jam. Kami juga meminta kepada masyarakat untuk membuang sampah sesuai jam yang telah ditentukan, sehingga saat tim dan armada pengangkut sampah sudah selesai membersihkan sampah, tidak ada lagi sampah yang muncul di lokasi tersebut," tegasnya.

Sebelumnya kinerja dua operator pengangkut sampah disoroti Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, Muhammad Jamil. Kedua operator yakni PT. Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT. Samhana indah (SHI).

Jamil mendorong kedua operator mengoptimalkan pengangkutan sampah di wilayahnya. Mereka harus bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat.

"Jadi kami mendorong agar kedua operator angkutan sampah bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat," ujar Jamil.

Menurutnya, pemerintah kota sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja kedua operator pada awal Februari 2022 lalu. Mereka meminta kedua operator bisa mengoptimalkan kinerja angkutan sampah.

Jamil menegaskan mestinya tidak ada lagi sampah yang menumpuk akibat tidak terangkut di tepi jalan. Mereka jangan hanya fokus di TPS.

Kedua operator angkutan seharusnya bisa menjangkau hingga ke pemukiman masyarakat sesuai jadwal pengangkutan sampah. Mereka sebagai mitra pemerintah kota harus bisa mengangkut sampah sesuai jadwal.

Operator angkutan sampah seharusnya mencegah adanya tumpukan sampah. Mereka harus mengantisipasi adanya masyarakat yang membuang sampah di luar jadwal.(lim)

Laporan  M ALI NURMAN dan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook