PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab (FKIK Univrab) menggelar diskusi publik, cara efektif agar tidak tertular virus corona, Jumat (6/3). Kegiatan yang dilaksanakan di Susiana Tabrani Convention Hall (STCH) Komplek Tabrani Islamic Center (TIC) ini menghadirkan pembicara Dekan FKIP Univrab dr Feriandri Utomo MBiomed, Kaprodi Profesi Dokter FKIK Univrab dr Faisal SpPD FINASIM dan Rektor Univrab Prof Susi Endrini PhD.
Dokter Faisal memaparkan berdasarkan organisasi kesehatan dunia WHO, saat ini penyebaran virus carono sudah mencapai kasus 97.000. 50.000 kasus, pasien masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sedangkan 3.000 kasus pasiennya meninggal dunia. Bila dipersentasekan, 100 kasus pasien yang tertular virus corona, 2-3 pasien meninggal dunia.
"Masyarakat tetap harus waspada terhadap penyebaran virus corona. Namun tapi tidak perlu panik. Apalagi angka kematian kasus virus corona cukup rendah dibanding dengan virus sejenis yang sebelumnya juga pernah ada. Seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), memiliki angka kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19," jelasnya.
Komite medik di salah satu rumah sakit ini menyarankan, agar masyarakat menghindari kontak langsung dengan penderita virus corona. Selain itu juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga dan menjaga pola hidup. "Biasakan mencuci tangan. Bagi yang sakit, selalu menggunakan masker, demi mencegah penularan kepada orang lain. Bagi yang memiliki gejala-gejala seperti demam tinggi, flu, sakit kepala, sesak nafas, batuk dan sakit tenggorokan bisa mengecek ke rumah sakit terdekat. Lakukan cek kesehatan rutin, istirahat yang cukup, juga menjadi hal yang perlu diperhatikan masyarakat," ulasnya.
Rektor Universitas Abdurrab Prof Susi Endrini PhD menyebutkan diskusi publik ini merupakan upaya Univrab untuk menyosialisasikan tentang virus corana dan cara efektif agar tidak tertular virus corona. Yayasan Abdurrab dan civitas akademika melakukan inisiasi gerakan untuk langsung berbuat menebar manfaat bagi masyarakat di tengah-tengah wabah virus corona ini
"Kami membagi-bagikan secara gratis kepada masyarakat hand sanitizer sesuai standar WHO yang khusus dibuat sendiri oleh para dosen Prodi Analis Farmasi dan Makanan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Univrab. Membantu membersihkan fasilitas umum dengan menggunakan desinfektan. Membuat video-video untuk mengkampanyekan melalui media sosial tentang pencegahan penularan virus corona, cara mencuci tangan yang benar, dan cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk menghadapi virus corona," ucapnya.
Dekan FKIP Univrab dr Feriandri Utomo MBiomed membacakan pernyataan sikap Univrab terhadap wabah virus corona. Yakni, pandemi corona merupakan sebuah ancaman keamanan non-konvensional yang serius, sehingga penanganannya juga harus sangat serius. Wabah corona bukan sekadar persoalan kesehatan, tapi meliputi isu yang sangat kompleks, sebab itu memerlukan kerja sama semua pihak untuk menghadapinya. Secara politik, diperlukan goodwill dari pemerintah pusat maupun daerah untuk bersama-sama membentuk tim pencegahan dan penanganan, dan mengambil kebijakan yang tepat. Meliputi kebijakan keimigrasian, kepariwisataan, dan juga kebijakan kesehatan. Terutama terkait pintu-pintu masuk kedatangan dari negara-negara yang sudah terpapar virus corona terlebih dahulu.
"Secara sosial diperlukan keaktifan semua elemen masyarakat untuk bersama-sama peduli dan tanggap terhadap wabah ini. Senantiasa peka terhadap gejala penularan wabah dan saling menjaga dan memperhatikan lingkungannya masing-masing. Yang utama mari kita selalu berdoa kepada Allah," katanya," ujarnya.(yls)
Laporan: LISMAR SUMIRAT