KOTA (RIAUPOS.CO) -- Teater berdurasi 1 jam 45 menit berjudul Bingkas Timur merupakan karya Persatuan Teater Anak Melayu (Tamu) Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, berkolaborasi dengan Sanggar Latah Tuah Pekanbaru. Teater tersebut tampil pada 5-6 April di Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru berjudul Bingkas Timur.
Bagi yang ingin menyaksikan teater tersebut, cukup merogoh Rp50 ribu untuk kategori balkon, Rp100 ribu untuk reguler dan Rp150 ribu untuk VIP. Teater mulai pukul 20.00 WIB sampai selesai.
Persatuan Teater Anak Melayu Muhammad Yasir menyampaikan, awalnya naskah ini untuk film. Karena tidak punya dana yang cukup, maka dijadikan teater roadshow yaitu Jelajah Bingkas Timur Nusantara. “Teater ini awalnya pernah ditayangkan di Seremban, Malaysia, pada September 2018 lalu. Bekerja sama dengan pemerintah di sana,” jelasnya.
Bergelut di bidang teater menjadikannya dipertemukan dengan Asisten Sutradara Sanggar Latah Tuah Pekanbaru, Reza. “Saya selaku ahli Tamu dan juga teman-teman serta presiden mengarahkan teater ini kepada penyatuan. Menyampaikan dalam bentuk seni budaya,” ucap pria yang juga keturunan ketujuh berdarah kerajaan Tuanku Tambusai, Rokan Hulu ini.
Katanya, Latah Tuah berminat kolaborasi untuk menyebarkan kasih sayang. Kolaborasi tersebut dari sudut peran pemain, dana, dan berlatih.
“Di mana pesan penting naskah Bingkas Timur itu mengenai adab, penyatuan dan kasih sayang. Penyatuan mempelajari Melayu,” ungkapnya.
Setelah dari Riau, akan melangsungkan ke Aceh, Jambi, Padang, Jawa, Jakarta dan puncaknya di Kuala Lumpur. “Di setiap lokasi roadshow akan mengambil pemain asli. Guna manyatukan Melayu itu sendiri. Sebab kepahaman Melayu setiap orang berbeda,” tuturnya.
Setiap lokasi ada empat orang pemain asli daerah yang dikunjungi. Empat pemain tersebut ada tokoh utama seperti KH Syahid Mochtar yang diperankan dari Riau dan Wa Aji Syahid diperankan dari Malaysia.
Dari segi latihan, dijelaskannya berlangsung selama satu bulan. “Tiga minggu berlatih di tempat masing-masing negara. Satu minggu sebelum pementasan baru berkolaborasi di lokasi berlangsung. Bingkas Timur bermaksud Bangkit Tanpa Persediaan,” ucapnya.
Lanjutnya, setelah selesai pementasan teater di seluruh daerah di Indonesia, para pemain asli, selanjutnya akan dihimpun di Kuala Lumpur pada akhir 2019.(*3/jrr)
(Laporan MARRIO KISAZ, Kota)