PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution, secara langsung menghadiri acara melayur jalur carano Kuansing. Kegiatan ini berlangsung di Desa Koto Tuo, Kecamatan Kuatan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Jumat (8/12/2023) malam.
Gubri Edy Nasution mengatakan, bahwa dirinya sangat senang dapat menyaksikan acara tradisi masyarakat Kuansing tersebut. Menurutnya budaya seperti inilah yang harus di jaga dan dikenalkan sampai generasi penerus.
"Saya sendiri baru pertama kali melihatnya, karena itu tradisi ini harus kita jaga. Itulah sebabnya kenapa saya mau melangkahkan kaki ke sini," katanya.
Dijelaskannya, apabila suatu ketika ada tamu dari luar daerah Riau. Kemudian, bertanya tentang kebudayaan yang ada di kabupaten Kuantan Singingi, sudah seharusnya masyarakat bangga menjawab tradisi pacu jalur dan melayur jalur.
"Oleh karena itulah saya ingin tahu secara langsung melihat di lapangan ini. Sekaligus saya ingin bersilaturahmi bersama masyarakat," jelasnya.
Sementara, Kepala Desa Koto Tuo, H Sunan Hijar menerangkan melayur jalur merupakan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Melayur jalur berfungsi untuk mengembangkan perahu, dengan cara posisi jalur tersebut ditelungkupkan dan dibakar dari bawah.
"Melayur jalur ini adalah bentuk tradisi turun menurun masyarakat yang ada di sini sejak dulu. Kegiatan tersebut seperti melakukan pengasapan bagian tengah jalur, bertujuan untuk melapangkan jalur yang akan digunakan," terangnya.
Ia menambahkan, saat ini Desa Koto Tuo sedang mempersiap tiga unit perahu untuk events pacu jalur. Diantaranya berupa satu unit jalur besar dan dua unit jalur mini.
"Pelayuran jalur malam ini menurut kami sangat luar biasa. Pertama jalur yang di layur malam ini jumlahnya tiga unit, biasanya cuman satu. Sekarang tiga unit yakni jalur besar satu dan jalur mini dua," pungkasnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi