PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pengusutan dugaan kasus pemotongan dana stunting (tengkes) di Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau sudah berjalan selama tiga bulan. Namun Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau memastikan kasus itu tidak jalan di tempat.
Hal ini ditegaskan Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejati Riau Bambang Heripurwanto, Senin (4/9). Kendati penanganan perkara itu masih berkutat pada tahap pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket), pengusutan perkara dugaan korupsi itu masih bergulir.
“Masih proses pengumpulan data dan pulbaket oleh bidang Intelijen. Sejumlah individu sudah dimintai klarifikasi,” kata Bambang.
Namun Bambang tidak merinci siapa saja yang sudah dipanggil untuk diminta klarifikasi. Hal ini mengingat perkara tersebut masih dalam penyelidikan tim Intelijen.
“Belum bisa kita sebutkan, karena ini prosesnya masih penyelidikan,” ucap Bambang.
Mencuatnya masalah ini bermula dari pernyataan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto dalam Rapat Evaluasi Capaian Kinerja dan Realisasi APBD Riau 2023 pada awal Mei 2023 lalu.
SF Hariyanto mengungkapkan adanya dugaan penyimpangan dalam pendistribusian dana penanganan tengkes di Diskes Riau.
Sekda bahkan menyebut kalau dugaan penyimpangan itu telah dimonitor aparat penegak hukum.
Sekda SF Hariyanto menyatakan, ada delapan kabupaten yang mendapat dana tengkes. Dua di antaranya melapor tidak diberikan dana tersebut.(end)
