PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - SETELAH penyerahan kunci oleh Pemerintah Kota Pekanbaru kepada para pedagang, hingga kini proses pembangunan TPS Pasar Cik Puan masih belum rampung sepenuhnya, sehingga membuat pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung.
Pantauan Riau Pos, Selasa (4/7) di kawasan TPS Pasar Cik Puan tampak hanya beberapa kios pedagang yang mulai ditempati, sementara sisanya masih kosong dan baru mulai dilakukan renovasi oleh para pedagang.
Bahkan, lantai bangunan kios juga masih belum dilakukan pengecoran. Saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Pekanbaru, lantai bangunan kios pedagang tergenang air dan kerap mengotori dagangan para pedagang yang sudah berangsur pindah dari lokasi tempat penampungan di bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai.
Sementara itu, sebagian pedagang lainnya masih tetap bertahan di lokasi bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai menunggu pemerintah kota melakukan perbaikan terhadap lantai bangunan TPS tersebut.
Salah seorang pedagang kosmetik yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah lebih dua bulan lamanya mulai menempati bangunan TPS yang dibangun oleh pemerintah kota. Namun ia harus melakukan sejumlah renovasi agar barang dagangannya muat dipajang dan disusun di dalam bangun kios yang ia miliki.
Bahkan, dalam sehari ia hanya bisa mendapatkan keuntungan tak kurang dari Rp200 ribu akibat sepinya pengunjung yang masuk ke dalam bangunan TPS Pasar Cik Puan yang hingga kini belum rampung sepenuhnya.
"Jelas sepi, mana ada pengunjung mau lewat di lantai yang masih berbatu seperti ini, kalau hujan bukan main beceknya. Makanya pedagang lain masih betah di bangunan terbengkalai itu, karena kalau pun harus pindah ya benar-benar selesai lah semuanya," katanya.
Ia berharap, pemerintah segera mengambil sikap tegas terkait pembangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai ini agar pedagang bisa kembali mencari nafkah dengan berjualan di pasar pemerintah ini.
"Kita pedagang hanya bisa menunggu sikap pemerintah kota, karena mereka lah yang tahu mana yang terbaik, lokasi tempat berjualan ini kan hanya sementara, yang permanen itu di bangunan yang terbengkalai, kalau bisa janganlah terlalu lama perbaikannya dilakukan agar kami pedagang ini bisa berjualan untuk mencari nafkah keluarga. Kalau seperti sekarang semua pedagang berjualan terpisah-pisah orang yang belanja pun jadi malas mau masuk pasar ini lagi," ucapnya.
Janjikan Semenisasi Jalan Lorong Kios Tahun Ini
Dalam pada itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan pemko akan segera membenahi jalan lorong kios TPS Pasar Cik Puan dengan cara semenisasi tahun ini.
"Sudah diusulkan (pekerjaan semenisasi, red) untuk jalan lorong Pasar Cik Puan itu. Mungkin di perubahan nanti," kata Zulhelmi menjawab desakan para pedagang.
Artinya, dia menegaskan, ketika nanti di anggaran perubahan anggaran sudah masuk, maka langsung action. "Kalau sudah masuk anggran langsung jalan itu," paparnya.
Kondisi saat ini memang pedagang korban bencana kebakaran itu sudah banyak yang pindah menempati TPS sementara yang sudah dibangun. Meskipun ada dari kios yang dibangun itu ada yang merehab ulang sesuai dengan keinginan pedagang.
Sejauh ini, progres aktivitas jual beli di pasar cik puan terus terlihat baik, dimulai dari membangun TPS, penyambungan listrik, dan saat ini tinggal lagi semenisasi jalan lorong pasar yang tidak rata dan becek saat hujan, serta menggenang air.
Sebelumnya juga pedagang-pedagang sempat dipindahkan ke bangunan pasar yang terbengkalai. Namun berangsur mengikuti barahan dinas, meskipun masih ada pedagang yang masih bertahan di bangunan itu.
"Artinya, satu per satu persoalan sudah kita selesaikan, harapan kita tentu secepatnya pulih, meskipun di TPS," ungkapnya.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga menyebutkan, apresiasi dengan kerja Pemko dan sudah memberikan perhatian kepada pedagang, dan juga pembeli yang datang.
"Artinya semenisasi jalan lorong itu harus segera di lakukan, karena akan tampak baik. Ketika jalannya disemenisasi," tuturnya.
Pembangunan Gedung Pasar Cik Puan
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah mengupayakan agar kelanjutan pembangunan Pasar Cik Puan dibantu oleh pemerintah pusat. Pasalnya, bangunan Pasar Cik Puan yang masih terbengkalai membutuhkan biaya yang sangat besar untuk melanjutkannya.
Tak hanya itu, saat ini dinas terkait mengajukan permohonan kepada Kementerian PUPR untuk kelanjutan pembangunan pasar tersebut. Di mana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah menyampaikan proposal kelanjutan pembangunan Pasar Cik Puan kepada Kementerian PUPR.
"Kami kan mengajukan permohonan kepada kementerian PUPR, jadi Kadisperindag itu sudah menyampaikan proposalnya, dan kami tentu nanti bersilaturahmi dengan Kementerian PUPR, bagaimana bisa mendukung bangunan kita yang sudah ada saat ini kita teruskan," ujar Indra.
Sejauh ini kata Indra, baru sampai tahap pengajuan proposal kepada Kementerian PUPR. Pihaknya masih menunggu hasil hitung-hitungan dari konsultan. "Kami masih terus berusaha, ini saja, baru sampai di situ. Kami sudah me-review desainnya, kami sudah buat usulannya, dan kami sedang menunggu hasil hitung-hitungan dari konsultannya," katanya.
Ia menyebut, Detail Engineering Design (DED) saat Pasar Cik Puan dibangun sekitar Rp80 miliar. Namun, dengan kenaikan harga sekarang, kemungkinan besar DED Pasar Cik Puan lebih dari sebelumnya.
"Dulu DED saat dibangun itu sekitar Rp80 miliar, tapi dengan kenaikan harga-harga sekarang pasti ini sudah meningkat. Dan itu masih dalam hitung-hitungan konsultan, lebih dari Rp100 miliar mungkin," tegasnya.(ayi/gus/yls)
Laporan TIM RIAU POS, PEKANBARU