SUARA DENTUMAN DI LOKASI SEMBURAN, BERPOTENSI TIMBULKAN LEDAKAN

Lubang Membesar, Kandungan Gas Beracun Nol

Pekanbaru | Minggu, 07 Februari 2021 - 09:07 WIB

Lubang Membesar, Kandungan Gas Beracun Nol
Foto udara kondisi terkini lubang semburan gas bercampur lumpur yang semakin membesar di Pondok Pesantren Al Ikhsan, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Sabtu (6/2/2021). DEFIZAL/Riau Pos

Tak jauh dari ponpes tersebut telah berdiri pos pengamanan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Para petugas pun terlihat mondar mandir mensterilkan lokasi di saat muntahan gas bercampur lumpur masih aktif.

Semburan Gas Pekanbaru
Personel kepolisian dari Polresta Pekanbaru dan Polsek Tenayan Raya berjaga di pos pengamanan semburan gas bumi di Ponpes Al Ikhsan, Kecamatan Tenayan Raya, Sabtu (6/2/2021). Polresta Pekanbaru for Riau Pos


Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya menyebut, pihaknya telah melakukan pengamanan di TKP bersama dengan instansi terkait. “Untuk personel yang kita turunkan ada sekitar 30 orang. Itu gabungan dari Polresta Pekanbaru dan Polsek Tenayan Raya,” sebutnya kepada Riau Pos, Sabtu (6/2).

Nantinya, para personel kepolisian ini berjaga secara bergantian memakai shift. Meski begitu, menurutnya tetap saling berkoordinasi. Tidak hanya itu, papan atau plang imbauan “Dilarang masuk. Zona Gas Berbahaya. Awas Mudah Terbakar” pun telah dipasang di beberapa titik.

Masyarakat semakin dipertegas untuk tidak mendekati lokasi. Mulanya jarak pengamanan 50 meter kini telah bertambah menjadi 100 meter. Kombes Nandang mengimbau, agar masyarakat yang tidak berkepentingan tidak ke lokasi munculnya gas bumi itu.

Menurutnya, yang dapat mengakses hanya yang berkepentingan seperti dari petugas gabungan Polri, TNI, Tagana, KLHK, ESDM, dan lainnya. Diberitakan sebelumnya, gas bumi itu muntah ke permukaan pada Kamis (4/2) siang. Di mana saat itu, pertugas sumur bor sedang bekerja. Kedalamannya, waktu 115 meter.

Namun, saat sedang dicabut hal yang tidak diinginkan terjadi. Muntahan gas bumi berupa material lumpur keluar sehingga membuat lokasi dan bangunan Ponpes Al-Ikhsan tidak dapat digunakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, semburan pasir dan lumpur (gas bumi) telah menghebohkan warga dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kamis (4/2). Sebagaimana diberitakan sebelumnya semburan itu terjadi saat pembuatan sumur bor yang kedalamannya 119 meter. Ketinggian semburan itu mencapai belasan meter dan masih berlangsung hingga sekarang.

Tim dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau pun sudah menurunkan tim untuk mengecek semburan gas bumi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya. Dalam pengecekan itu, tim juga sudah mengambil sampel semburan gas bumi.

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT turun meninjau lokasi semburan di Kecamatan Tenayan Raya, Jumat (5/2). Dia sudah memerintahkan jajarannya mendirikan posko agar warga tak mendekat ke lokasi.

Firdaus tiba di lokasi yang terletak Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan Boarding School, di Kecamatan Tenayan Raya siang. Setelah tiba di pesantren yang berjarak hanya 4 kilometer dari Perkantoran Tenayan Raya milik Pemko Pekanbaru itu, dia sempat berdiskusi dengan pengelola pesantren.

Ini dilakukan untuk memastikan penyebab terjadinya semburan gas. Wako Pekanbaru juga meminta Camat Tenayan Raya untuk meng-update informasi terkait semburan gas itu. ‘’Agar bisa dilakukan upaya analisa dan penanganan,’’ katanya.

Firdaus mewanti-wanti agar lokasi tersebut jangan didekati dahulu oleh selain pihak terkait yang berkepentingan. Instruksi pada jajarannya sudah diberikan untuk mendirikan pos jaga.

“Gasnya memang dinyatakan tidak berbahaya, tetapi akan lebih baik jika kita tetap waspada. Kita sudah antisipasi, BPBD, Satpol PP, kepolisian, TNI dan Babinsa sudah bersiaga, membuat pos agar memberitahu warga untuk tidak mendekati wilayah tersebut,” urainya.

Dia kemudian menyampaikan harapan agar semburan gas ini segera ditangani agar tidak semakin membesar. Sebab, semburan saat ini telah mengeluarkan lumpur dan merusak bangunan sekitar. “Kami koordinasi, baik BPBD maupun Basarnas, agar semburan ini segera diantisipasi dan tidak semakin membesar,” imbuhnya.

Semburan gas ini berada di sekitar ladang sumur gas yang dikelola oleh PT Kalila. Diperkirakan, saat menggali sumur yang termasuk dalam hingga lebih dari 100 meter itu pihak pondok pesantren tidak melakukan koordinasi dengan pemerintah.

“Mereka sedang menggali untuk kebutuhan minum, namun tidak berkoordinasi dengan pemerintah dan lingkungan. Setelah mereka mengebor, ternyata ada gasnya keluar,” sebutnya.

Kepada Firdaus, Riau Pos menanyakan bagaimana potensi semburan gas ini terhadap posisi yang dekat dengan kantor Wali Kota Pekanbaru. Apalagi, di hari kedua semburan gas sudah juga disertai lumpur hingga memunculkan kekhawatiran akan seperti lumpur Lapindo.

Menjawab ini Firdaus menyebut lokasi di sekitar sana memang daerah yang terdata memiliki potensi gas. Namun kekhawatiran terkait potensi mencapai ke Kantor Wali Kota ditepisnya. ‘’Tidak. karena jarak dengan kantor wali kota itu 4 kilometer,’’ singkatnya.(sol/dof/yus/sof/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru dan Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook