PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Usai diterpa hujan deras yang disertai angin kencang, Rabu (2/3) malam, kini sejumlah masyarakat di Kecamatan Bina Widya dan Tuah Madani mulai melakukan pembersihan terhadap permukiman dan tempat usaha mereka dari sisa bahan bangunan yang roboh.
Pantauan Riau Pos, Kamis (3/3) tampak sejumlah kanopi ruko yang berada di Jalan Delima, Jalan Purwodadi dan Jalan HR Soebrantas banyak yang roboh, bahkan plang toko juga ikut rusak. Sejumlah pohon ikut tumbang, hingga kubah masjid yang terbang terbawa angin.
Bahkan, sejumlah tempat tinggal warga mengalami kerusakan sedang hingga parah, seperti atap yang lepas, kanopi yang roboh, serta kubah masjid yang lepas dan terbang ke rumah warga.
Tampak pula sejumlah warga melakukan perbaikan terhadap tempat tinggalnya yang rusak. Mereka menggunakan peralatan seadanya seperti linggis, martil, tali tambang serta sisa kayu untuk mengevakuasi puing-puing bangunan yang mengalami kerusakan tersebut.
Salah seorang warga Jalan Purwodadi, Kecamatan Tuah Madani Ayat kepada Riau Pos menceritakan kronologi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur permukimannya dan menyebabkan kubah masjid yang ada di dekat permukimannya menimpa rumah yang ia tempati.
Menurut Ayat, saat hujan turun, dia masih berada di dalam rumah bersama keluarganya. Namun saat malam hari tiba-tiba angin kencang menerjang. Setiap barang-barang yang ada di depan rumah berterbangan di bawa angin.
Tak disangka, ternyata atap rumahnya juga ikut terbang dan malah kubah masjid yang berada tak jauh dari kediamannya mendarat di teras rumahnya, sehingga membuat dirinya dan keluarga panik. "Sepertinya kerangka baja yang menahan kubah masjid itu tidak kuat. Sehingga pas angin kencang menerpa, kubahnya jadi terlepas dan mendarat di rumah kami," ucapnya.
Lanjut Ayat, saat ini dirinya telah mengevakuasi keluarganya ke salah satu rumah kerabat yang tidak terdampak dari terjangan angin kencang tersebut.
Bahkan, kini dirinya dibantu kerabat dan warga lainnya tengah berusaha untuk melakukan evakuasi terhadap kubah masjid yang roboh tersebut agar dapat memperbaiki rumahnya.
Sementara itu, Prakiraan BMKG Riau Yasir P mengatakan, angin kencang yang berasal dari awan cumulonimbus bergerak menyebar ke luar dari awan, sehingga kerusakan akibat angin kencang bersifat menyebar ke segala arah.
Sementara itu untuk angin puting beliung sendiri yang bergerak memutar dapat menarik benda-benda di sekitarnya sehingga kerusakan akibat angin puting beliung bersifat memusat.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi hujan dan angin kencang yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan akibat perubahan cuaca.
"Di masa transisi seperti saat ini, cuaca akan cepat berubah, dan peluang terjadinya cuaca ekstrem juga meningkat. Sehingga kami berharap masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca buruk hingga tiga hari ke depan dan menjauhkan diri dari kawasan yang memiliki potensi banjir serta pohon tumbang," tegasnya.(ayi)