KOTA (RIAUPOS.CO) -- Proyek pekerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Sukajadi tak kunjung selesai dan masih menyisakan banyak persoalan. Meski sebagian kecil bekas galian sudah diaspal, namun sebagian besar belum diaspal.
Pantauan Riau Pos, bekas galian IPAL yang belum dilakukan pengaspalan seperti di Jalan Tiung, Jalan Teratai, Jalan Merak, Jalan Nuri, Jalan Bunga Harum, Jalan Dahlia, Jalan Melati, Jalan Kuao, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Cut Nyak Dhien.
Sedangkan yang sudah diaspal seperti di Jalan Sawai, Jalan Ketitiran dekat Kantor Lurah Kampung Melayu dan Jalan Belibis.
Jalan-jalan yang digali masih banyak yang hanya ditutupi lempengan beton saluran IPAL. Selain itu, di sepanjang Jalan Kaswari, terlihat pekerja masih menggali sejumlah titik lobang. Sejumlah pengendera terpaksa memperlambat laju kenderaanya, karena hampir semua jalan tertutup seng-seng pagar galian.
Di Jalan Ababil, bahkan pekerja terlihat baru mencangkul aspal-aspal yang akan digali untuk dibuat lubang sepanjang jalan tersebut.
Dilihat dari perekonomian masyarakat di daerah tersebut, para warga yang membuka usaha di sepanjang jalan pengerjaan IPAL mengeluh, sebab selama pekerjaan berlangsung omzet jualannya sangat jauh merosot.
"Jauhlah, dulu sebelum ada pekerjaan IPAL ini dagangan kami banyak didatangi pembeli, kalau sekarang jarang yang datang karena jalan dah sempit," kata Rina, salah seorang pedagang, saat ditanya terkait omzet yang Ia dapat selama ada proyek IPAL di daerah itu.
Dilain sisi, faktor keselamatan pengguna jalan juga diragukan, beberapa waktu yang lalu, satu unit truk membawa pasir terperosok di bekas galian IPAL itu di jalan Kuao, ban belakang truk tersebut terperosok di bekas galian IPAL padahal di pijakan ban truk tersebut sudah ada beton nya.
"Bahaya ini, kalau tidak kuat bekas galian ini, besok-besok bakal ada lagi kenderaan yang terperosok, kontraktor harus betul-betul jeli dalam keselamatan warga yang melintas," kata salah seorang warga, Wawan.(*4)