Tim Gakkum DLHK dan Satpol PP Jaga TPS

Pekanbaru | Senin, 28 Agustus 2023 - 09:36 WIB

Tim Gakkum DLHK dan Satpol PP Jaga TPS
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru Hendra Afriadi

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mengatasi persoalan sampah saat ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru Hendra Afriadi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol-PP Kota Pekanbaru. Koordinasi dilakukan untuk menindak tegas para pelaku pembuangan sampah sembarangan yang kerap meresahkan masyarakat.

Menurutnya, Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai menerapkan tindak pidana ringan (tipiring) bagi warga yang membuang sampah sembarangan dan bukan pada jadwal ditentukan dijerat tipiring.


"Kami mulai penindakan warga yang membuang sampah sembarangan. Razia dilakukan bersama Satpol PP. Jadi, tim Gakkum DLHK dan tim Satpol PP akan turun menjaga tempat penampungan sementara (TPS) sampah ilegal mulai pekan lalu,” katanya.

Lanjut Hendra lagi, ada sekitar 20 hingga 30 TPS liar yang berada di zona satu. Hal ini berdasarkan pemantauan beberapa hari terakhir.

Bahkan, TPS sampah resmi juga dijaga, agar warga tidak membuang sampah di luar jam buang. Karena, angkutan mandiri membuang sampah di luar jadwal. Sehingga, sampah terlihat berserakan pada siang hari.

Terdapat 63 TPS sampah yang telah disediakan DLHK. TPS sampah legal ini disediakan di sembilan kecamatan yaitu, 4 TPS sampah disediakan di Kecamatan Binawidya. TPS ini terdapat di Jalan Melati, Jalan Naga, Jalan Sekuntum, dan Simpang Jalan Melati Indah.

Di Kecamatan Tuah Madani, 5 TPS sampah disediakan di kawasan Putri Tujuh, Pasar Selasa (Pasar Simpang Baru Panam), Jalan Teropong, dan Jalan Soekarno-Hatta (wilayah Kandang Ayam), serta wilayah Kubang Raya.

Di Kecamatan Pekanbaru Kota, 9 TPS telah disediakan di samping Pasar Mambo, samping Grapari Telkomsel, Jalan Imam Bonjol, Jalan/Pasar Agus Salim, Jalan Gajah Mada, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaca Mayang, kawasan pasar di Jalan HOS Cokroaminoto, dan Jalan Kopi.

Di Kecamatan Sukajadi, ada dua TPS disediakan antara lain, kawasan Pasar Cik Puan dan Jalan Teratai. Di Kecamatan Tenayan Raya, ada satu TPS di kawasan Danau Toba.

Di Kecamatan Marpoyan Damai terdapat tujuh TPS. TPS sampah ini terdapat di kawasan Pelangi, Jalan Bakti, sampung Lapangan Sepakbola Belimbing, Jalan Serai, Jalan Gabus, kawasan Pasar Pagi Arengka, dan kawasan Pasar Dupa.

Di Kecamatan Kulim terdapat tiga TPS sampah. TPS ini berada di Jalan Pesantren, Jalan Kulim KM 20, dan Simpang Maredan.

Di Kecamatan Senapelan, ada lima TPS didirikan. TPS ini terdapat di sekitar Pasar Bawah, Jalan Sam Ratulangi, Pasar Kodim, Pasar Sago, dan Jalan Wakaf 2.

Di Kecamatan Sail, ada enam TPS. TPS ini terdapat di Jalan Diponegoro, kawasan Khatib Sulaiman, Jalan Dwikora, Asrama Manipulasi, Lapangan Sukoharjo, dan Pasar Sail.

"Kami meminta masyarakat dapat tertib membuang sampah sesuai waktunya yaitu pukul 19.00 WIB sampai 05.00 WIB agar tumpukan sampah itu bisa steril di siang hari,” tegasnya.

Tumpukan Sampah di Mana-Mana Dalam pada itu, pantauan Riau Pos, Ahad (27/8) tumpukan sampah masih terlihat di beberapa ruas jalan dalam Kota Pekanbaru. Seperti di pinggir Jalan Soekarno Hatta ujung. Sampah meluber hingga ke badan jalan.

"Padahal di situ sudah ada disediakan tempat penampungan sampah, tetapi tetap saja di buang ke pinggir jalan,” kata seorang warga, Iwan, kemarin.

Tumpukan sampah itu kerap dikeluhkan oleh pengguna jalan. Salah satunya pengendara sepeda motor. Selain menimbulkan bau busuk juga berbahaya jika hujan sampahnya akan meluber ke badan jalan sehingga menyebabkan badan jalan licin dan rawan terjadinya kecelakaan.

"Kalau hujan jalan jadi licin sehingga rawan terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Selain itu, tumpukan sampah juga ada di Jalan Gulama dan Jalan Serai, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai. Di sini, terlihat tumpukan sampah di tempat penampungan sementara yang memang ditempatkan pemerintah setempat di lahan kosong yang ada.

Namun tumpukan sampah yang tidak diangkut secara keseluruhan menyebabkan tumpukan sampah terus menggunakan dan berserakan di badan jalan.

Salah seorang pengendara motor Monika mengaku risih dengan banyaknya sampah yang berada di jalan alternatif.

"Jangan sampai kota yang bagus ini jadi kota penuh sampah. Kemarin sudah bagus tidak ada sampah yang berserakan di pinggir jalan, sekarang malah kembali lagi menumpuk,” katanya.(ayi/dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook