PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ratusan mahasiswa dari Universitas Riau (Unri) melakukan aksi unjukrasa di Kantor Gubernur Riau, Jumat (1/9). Dalam orasinya, massa menuntut Pemerintah Provinsi Riau terutama Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang belum terselesaikan di Riau.
Koordinator lapangan aksi mahasiswa Khoirul Basar dalam orasinya mengatakan,masa kepemimpinan Syamsuar bersama Edy Afrizal Natar Nasution sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sudah memasuki tahun keempat. Tapi masih banyak yang perlu dibenahi.
“Mana perhatian pemerintah. Jalan-jalan di Riau masih banyak rusak,” sebutnya.
Selain itu, massa aksi juga menuntut dan mendesak Gubernur Riau untuk menyelesaikan konflik agraria dan karhutla yang ada serta membuka kejelasan terkait konflik lahan pemerintah yang ada di kawasan Universitas Riau.
Massa juga mendesak Gubernur Riau untuk bersikap tegas dengan mengeluarkan peraturan daerah untuk menolak adanya tindakan LGBT di Provinsi Riau. Kemudian juga membuka transparansi pengelolaan sistem pendidikan serta menyelesaikan permasalahan angka anak putus sekolah yang tinggi di Provinsi Riau.
“Gubernur Riau harus memberhentikan perusahaan ilegal yang tidak menggunakan IUP dan menindak tegas permasalahan AMDAL yang berdampak pada perusakan air, udara, dan tanah yang ada di Provinsi Riau,” tegasnya.
Sementara itu, dari Pemprov Riau Asisten II Sekdaprov Riau M Job Kurniawan yang hendak menemui massa aksi namun massa menolak ditemui. Massa aksi yang ingin masuk ke halaman kantor gubernur dihalangi aparat kepolisian.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statik Riau Erisman Yahya mengatakan, semua yang dituntut mahasiswa itu sudah dilaksanakan dengan sangat baik oleh Gubernur Riau Syamsuar. Kalau mahasiswa menilai ada yang kurang berhasil, sebaiknya mereka mendiskusikan itu secara mendalam.
“Di era reformasi dan otonomi daerah ini, kekuasaan tidak terpusat hanya di tangan gubernur. Tapi juga ada bupati/wali kota. Di sisi lain, juga ada anggota dewan yang juga punya kewenangan dalam menetapkan anggaran. Jadi tidak sesederhana yang dilihat dan disimpulkan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika mengacu kepada data-data pertumbuhan, sangat banyak kemajuan yang dicapai di bawah kepemimpinan Syamsuar-Edy. Pertumbuhan ekonomi Riau bisa mencapai 4,88 persen (pertumbuhan yang sangat tinggi dalam 10 tahun terakhir), angka kemiskinan bisa menurun hingga 6 persen, angka investasi tertinggi di luar pulau Jawa dan nomor satu di Sumatra. Riau juga menjadi tujuan investasi terbaik karena daerahnya aman dan kondusif.
“Dan banyak lagi kemajuan dan penghargaan yang diperoleh daerah. Semua tentu bertahap, tidak ada yang serta-merta maju semua, hebat semua. Oleh karena itulah perlunya kita bersatu, para pemimpin bersatu untuk membawa Riau terus tumbuh dan berkembang,” sebutnya.(sol)