PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar meminta perusahaan yang beroperasi di kabupaten/kota di Riau, untuk melaporkan investasi ke pemerintah daerah (Pemda). Hal tersebut perlu dilakukan agar investasi apapun yang masuk dapat diketahui.
Hal tersebut diminta Gubri, karena saat ini pihaknya menduga masih ada perusahaan di Riau yang tidak melaporkan investasi yang masuk. Hal tersebut tentunya juga akan memengaruhi laporan ke pemerintah pusat.
"Kemungkinan perusahaan-perusahaan, baik swasta maupun BUMN belum sepenuhnya memberikan laporan investasi," kata gubri.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya investasi di Riau tidak tercatat seluruhnya. Padahal seharusnya hal itu harus dilaporkan, agar investasi apapun dapat diketahui oleh pemerintah daerah dan pusat.
"Karena itu, saya minta dukungan kepada perusahaan baik swasta dan BUMN yang beroperasi di Riau untuk melaporkan investasinya," ujarnya.
Sebab, menurut gubri, investasi sebagai salah satu lokomotif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
"Dan yang terpenting, dengan investasi kita bisa menurunkan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Jadi investasi ini multiplier effect cukup besar bagi Riau dan Indonesia," ujarnya.
Kalau perusahaan tidak memberi laporan terkait investasi, maka capaian investasi tidak valid, dan ini merugikan pemerintah dalam hal mengambil kebijakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, realisasi investasi di Riau, pada triwulan III tahun 2022 mencapai Rp27,5 trilliun. Capaian tersebut menempatkan Riau di posisi ketiga realisasi investasi di Indonesia, setelah Jawa Barat Rp44,9 triliun dan DKI Jakarta Rp28,4 triliun. Sedangkan di Sumatra, Provinsi Riau tertinggi pertama.
Gubri Syamsuar mengatakan, tingginya capaian investasi di Riau tidak lepas kerja keras dari kabupaten/kota. Karena itu, agar investasi dapat terus meningkat, ia mengajak kabupaten/kota di Riau untuk dapat mempermudah investasi yang akan masuk.
"Alhamdulillah realisasi investasi Riau triwulan III 2022 peringkat tiga nasional. Ini tak lepas kerja keras kabupaten/kota, dan saya juga sudah sampaikan kepada rekan-rekan bupati/wali kota untuk mempermudah izin usaha, baik untuk masyarakat Riau sendiri, Indonesia dan luar negeri," kata gubri.
Lebih lanjut gubri menjelaskan, realisasi investasi tersebut terdiri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp14,48 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp13,02 triliun.
"Realisasi investasi triwulan III di Riau mampu menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 12.338 orang," ujarnya.(sol)
