Pekanbaru Kembali ke Bertuah

Pekanbaru | Selasa, 03 Januari 2023 - 09:29 WIB

Pekanbaru Kembali ke Bertuah
Kendaraan melintas di dekat tugu Pekanbaru Kota Madani, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (2/1/2023). Pemko Pekanbaru akan mengembalikan slogan Pekanbaru Kota Bertuah dan menghapus kata Madani. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kota Bertuah kini dipastikan kembali menjadi slogan atau julukan Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP. Julukan yang memiliki nilai sejarah dan nostalgia ini menggantikan julukan Pekanbaru Kota Madani yang disematkan pada ibukota Provinsi Riau oleh Wako Pekanbaru periode 2012-2022 Firdaus ST MT.

Ditegaskan Muflihun, Senin (2/1), tahun 2023 ini julukan Kota Pekanbaru kembali Kota Bertuah. Hal ini kata Pj Wako Pekanbaru karena dia banyak mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat dan sesepuh Pekanbaru. ''Saya memang sudah banyak mendapatkan masukan dari berbagai tokoh masyarakat. Pak Pj Wako Pekanbaru mari kita kembalikan ke Bertuah. Itu kata para tokoh masyarakat. Dan menurut saya itu juga bagus,'' jelas dia.


Dia melanjutkan, pada dasarnya sejak dahulu julukan Kota Pekanbaru juga Bertuah. Muflihun menilai, Bertuah memiliki arti yang sangat bagus. Untuk diketahui Bertuah adalah akronim Dari Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman, Harmonis.

''Bertuah itu memiliki arti yang sangat bagus. Bertuah itu bersih, tertib, usaha bersama, aman, harmonis. Itu kan bagus. Belum lagi kalau kita bicara soal bertuah, kita bisa dapat tuahnya. Makanya ini wajib kita pertimbangkan kembali,'' tegasnya.

Berkaitan dengan dikembalikannya julukan Pekanbaru Kota Bertuah, Muflihun meminta agar tugu penanda nama Pekanbaru Kota Madani yang ada di traffic light tak jauh dari gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II agar diganti menjadi Pekanbaru Kota Bertuah. ''Kami minta itu tulisan Pekanbaru Madani yang ada di dekat bandara agar diubah kembali menjadi Pekanbaru Bertuah,'' ucapnya.

Dirinya sambung Pj Wako Pekanbaru mempersilakan kata Madani dipakai, namun tak lagi untuk julukan kota. ''Saya tegaskan arti Bertuah itu sangat bagus. Ada makna melayu disana, bertuah itu ada tuahnya. Kita berharap kita punya tuah, jadi banyak yang bisa kita ambil makna dari bertuah, jadi saya harap itu bisa diubah. Dengan bertuah, mudah-mudahan ke depan Pekanbaru bisa lebih baik,'' singkatnya.

Soal julukan Kota Bertuah dan Kota Madani untuk Pekanbaru memang kerap menjadi pembahasan dan sempat pula menimbulkan pro dan kontra. Bagi warga Pekanbaru, julukan Kota Bertuah lekat dengan sosok Wako Pekanbaru periode 2001-2011 almarhum Herman Abdullah. Sementara untuk julukan Kota Madani berarti Kota Pekanbaru merupakan kota yang berisikan masyarakat agamis dan berperadaban, berkualitas dan berkemajuan selalu didengungkan oleh Firdaus ST MT Wako Pekanbaru periode 2012-2022 yang menjadi penerus Herman Abdullah.

Kata Madani sendiri sudah dibawa Firdaus sejak dia bersama wakilnya Ayat Cahyadi mencalonkan diri pada Pemilihan Wako-Wawako Pekanbaru untuk periode 2012-2017. Kala itu dia membawa slogan Pekanbaru Metropolitan Madani. Madani Kembali dibawa Firdaus saat maju untuk periode kedua Wako Pekanbaru tahun 2012-2022. Kali ini dengan slogan Pekanbaru Smart City Madani.

Bersama Firdaus, kata Madani memang begitu lekat. Saat dia bersama Rusli Efendi maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 lalu, pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur ini juga mengusung slogan Riau Madani.

Pekanbaru Kota Madani menjadi julukan ibukota Provinsi Riau sempat memunculkan pro dan kontra saat dibangun tugu Pekanbaru Kota Madani di Simpang Tiga tak jauh dari gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II tahun 2015 lalu. Sebagian masyarakat menilai Pekanbaru Kota Madani menghilangkan nilai sejarah dari Pekanbaru Kota Bertuah.

Riau Pos setahun berselang, sempat menerbitkan liputan khusus yang membahas julukan Kota Pekanbaru ini pada edisi Ahad, 17 Januari 2016 lalu. Wako Pekanbaru periode 2001-2011 Herman Abdullah kala itu mengungkapkan bahwa sah-sah saja membangun tugu yang merupakan motto pemerintahan saat itu. Namun dia berharap Pemko Pekanbaru bisa membedakan antara batang dan cabang.  “Harus dibedakan antara batang dan cabang. Pekanbaru sudah dikenal dengan Kota Bertuah. Kalau ada lagi Kota Madani, tidak masalah. Kehadirannya hendaknya bisa menjadi jalan yang akan menyampaikan cita- cita Pekanbaru Kota Bertuah,'' kata Herman Abdullah kala itu.

Herman Abdullah kemudian menuturkan bahwa julukan Pekanbaru Kota Bertuah didapatkan melalui perjalanan yang panjang, berpuluh- puluh tahun. Awalnya muncul di penghujung masa pemerintahan H Ibrahim Arsyad SH (1981-1986). Saat itu, katanya, ada surat dari Kementerian Lingkungan terkait lomba kebersihan tingkat nasional, tapi harus ada motto dan harus diperdakan.

Karena masa jabatan Ibrahim berakhir, maka dilanjutkan pada masa jabatan Farouq Alwi (1986- 1991). Ia membuat sayembara julukan untuk Pekanbaru. “Munculnya beberapa julukan dan yang menang Pekanbaru Kota Bertuah. Itu dimenangkan Hanum BA, yang waktu itu Camat Sail. Diteruskan dan dijaga oleh Pak Usman Affandi Affan yang menjabat 10 tahun dan saya juga. Pekanbaru Kota Bertuah diperdakan dan Pekanbaru meraih Adipura, lomba kebersihan tingkat nasional berkali-kali. Bukan perda itu tak boleh dicabut atau diganti. boleh. Silakan saja. Tapi Bertuah itu melalui perjalanan panjang,'' kata Herman Abdullah yang wafat 27 Februari 2022 lalu.

Tahun 2016 itu pada Riau Pos Herman Abdullah juga menjelaskan, dalam Bertuah ada bersih, aman dan harmonis. Kalau Pekanbaru bersih, aman dan harmonis, investor diyakini akan berdatangan. Investasi juga tumbuh dimana-mana. “Bertuah itu terdengar sejuk. Melayu dan berarti keberuntungan. Sebuah kata sederhana dalam maknanya Metropolitan madani oke, silakan saja. Tapi jadikanlah bertuah itu induknya dan madani serta lain-lainnya sebagai cabang Kembangkan payung Bertuah itu jangan dihilangkan,'' jelasnya lagi.

Sementara itu, Firdaus pada Riau Pos tahun 2016 pada terbitan liputan khusus yang sama menjelaskan bahwa pro kontra yang muncul tentang hadirya tugu Pekanbaru Kota Madani tahun 2015 sebagai kritik yang membangun. Dia kala itu menyiratkan sosialisasi soal julukan Pekanbaru Kota Madani belum sampai ke semua kalangan masyarakat. Kota Madani kata dia adalah ruh Kota Bertuah.

''Kami diingatkan bahwa sosialisasi yang dilakukan dalam membangun masyarakat madani sebagai roh dan jiwa Kota Pekanbaru ini ternyata masih belum sampai ke semua kalangan. Saya juga bersyukur, pro kontra tersebut menjelaskan jika masyarakat Pekanbaru peduli dengan kotanya,'' jelas dia.

Dia melanjutkan, dirinya setiap menyampaikan sambutan selalu menyebutkan Pekanbaru dengan banyak julukan. ''Misalnya, visi pembangunan mengacu pada Pekanbaru kota dunia usaha, kota pintar atau smart city, semuanya boleh saja, silakan saja. Itu tidak perlu diperdebatkan. Yang penting, bagaimana kita membangun Kota Pekanbaru secara bersama-sama dengan semangat bertuah itu sendiri,'' ulasnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook