PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akhirnya membuka lelang pengangkutan sampah untuk tahun 2023. Lelang mulai tayang Rabu (30/11) lalu dengan total pagu anggaran Rp59,9 miliar.
Lelang pengangkutan sampah ini tayang di website https://www.lpse.pekanbaru.go.id/eproc4 . Dari informasi yang dihimpun, terdapat dua zona yang dilelang, yakni zona satu dilelang dengan pagu anggaran Rp28,4 miliar. Kemudian untuk lelang angkutan sampah zona dua dilelang dengan pagu anggaran Rp29,5 miliar. Total Pagu anggaran kedua zona berjumlah Rp59,9 miliar.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (1/12). "Sudah mulai lelang. Kemarin sudah tayang lelang untuk pengangkutan sampah tahun 2023. Dalam beberapa hari ke depan akan mulai rangkaian selanjutnya," katanya.
Menurut dia, proses lelang ini tidak akan memakan waktu lama. Dia menargetkan sebelum akhir Desember 2022 proses lelang rampung dan bisa dilakukan kontrak kerja sama bersama pihak ketiga. "Kami targetkan di tanggal 21 atau 22 Desember ini selesai. Kita optimistis pemenang lelang bisa mulai melakukan pengangkutan sampah di awal Januari 2023 nanti," jelas Indra Pomi.
Dalam rentetan lelang ini juga ada masa sanggah jika ada peserta lelang yang ingin menyanggah seleksi dan terkait rangkaian lelang. Indra menyebut, setidaknya masih ada waktu delapan hari untuk masa sanggah sebelum kontrak kerja sama.
Kepala DLHK Pekanbaru Hendra Afriadi dalam ekspos pengelolaan sampah beberapa waktu lalu mengatakan, sesuai arahan Pj Wali Kota Pekanbaru, pihaknya melakukan pembenahan terhadap isi kontrak angkutan sampah 2022 yang masih belum sempurna.
Selain itu, pihaknya juga akan mengikutsertakan pengurus lingkungan dalam menyelesaikan sampah ini. Pasalnya, angkutan sampah yang beroperasi saat ini tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan 360.000 rumah tangga. DLHK juga diminta membuat inovasi baru agar sampah bisa terkelola dengan baik. Layanan dalam pengelolaan sampah harus dimaksimalkan.
Berdasarkan ekspos dari DLHK, permasalahan pengangkutan sampah saat ini ada pada armada. Armada yang tersedia tidak cukup bila dibandingkan dengan luas wilayah. Sampah dari 360.000 rumah tangga diangkut hanya dengan 30 truk sampah.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru sempat serius menggesa pola pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai opsi dalam pengangkutan sampah tahun 2023. Namun, rencana itu batal terealisasikan karena kajian untuk penerapan baru akan selesai Januari tahun depan. Padahal, penggunaan pihak ketiga dinilai merupakan pemborosan APBD. Kontrak kerjanya pun disebut asal-asalan.
Di Pekanbaru tahun 2022 ada dua rekanan yang menjadi operator angkutan sampah yang ditunjuk untuk membersihkan sampah di Kota Pekanbaru. Mereka memiliki kewajiban memastikan wilayah operasional bersih dari sampah. Kedua operator yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah (SHI). Tahun 2022, Pemko Pekanbaru menganggarkan Rp58 miliar untuk jasa angkutan sampah.
Dua perusahaan ini pula tiga tahun sebelumnya yakni sejak 2019 hingga 2021 yang menjadi mitra Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam pengangkutan sampah saat anggaran memakai sistem multiyears.
PT GTJ menjadi operator angkutan sampah di zona I yang meliputi empat kecamatan yakni Bina Widaya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai. Dan PT SHI operator angkutan sampah di zona II yaitu Bukit Raya, Lima Puluh, Sail, Pekanbaru Kota, Tenayan, Kulim, Sukajadi dan Senapelan.(ali)