PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - SMA dan SMP Witama Srikandi menggelar festival lomba Bulan Bahasa sempena memperingati Hari Sumpah Pemuda. Festival berlangsung, Jumat (27/10). Iven tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Berdasarkan panduan dari buku pedoman pelaksanaan peringatan Sumpah Pemuda 2023 yang diterbitkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI bertemakan “Bersama Majukan Indonesia”.
Tema tersebut relevan dengan tema yang diusung SMA dan SMP Witama Srikandi yang mengangkat tema “Bersama Majukan Indonesia, Siapkan Generasi Kreatif, Cerdas Berkarakter, Berbahasa dan Berbudaya”. Sebagai wujud mengimplementasikan karakter profil pelajar pancasila (P3) yang terdapat dalam “kurikulum merdeka” yakni ada enam elemen dalam profil pelajar Pancasila, yaitu: Berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Ketua Pelaksana Bulan Bahasa SMA-SMP Witama Srikandi Syafira Septiani SPd mengatakan, ini juga untuk memenuhi tugas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa. Sebagai upaya untuk mendorong pembelajaran berbasis projek dengan tema ‘’Bhineka Tunggal Ika’’ yang bermakna walaupun berbeda tetap satu tujuan.
Aneka lomba pada acara tersebut adalah, pertama tari kreasi nusantara, beberapa tarian daerah yang digabungkan menjadi satu. Dua, fashion kreatif (busana dari barang bekas). Tiga, lomba lagu solo daerah. Empat lomba mading dengan tema “Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan”. Lima, lomba film pendek dokumenter Sumpah Pemuda atau film pendek dengan tema kebhinekaan.
Antusias siswa mengikuti lomba tahun ini patut diacungi jempol, kata Syafira Septiani, karena semua ikut berpartisipasi. Salah satu lomba yang paling menarik dari beberapa tari kreasi daerah adalah tari “Rentak Bulian” yang dibawakan oleh siswa SMA Witama Srikandi. Tari Rentak Bulian adalah sebuah tarian yang hidup dan berkembang pada masyarakat di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Tari ini berasal dari sebuah upacara sakral yang ada pada suku Talang Mamak di Desa Talang Jerinjing. Upacara sakral tersebut yaitu upacara Bulian. Tari Rentak Bulian merupakan kreasi baru yang dikembangkan dari tari upacara menjadi sebuah tari pertunjukan namun tetap tidak meninggalkan unsur ritual dan makna-makna yang terkandung dalam gerakannya.
Selain lomba yang sudah dipaparkan sebelummya sebagai sekolah Nasional Plus SMA-SMP Witama Srikandi juga mengadakan lomba lagu solo menggunakan bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Tahun ini, Hari Sumpah Pemuda memasuki peringatan ke-95 tahun. ‘’Kami para pendidik Witama School Srikandi berharap peringatan Sumpah Pemuda mengandung sebuah makna agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai Tanah Air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan kita sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan sumpah yang telah diikrarkan para pemuda Indonesia sejak 28 Oktober 1928,’’ urainya. (nto/c)
(nto/c)
