PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku miris dan sekaligus mengecam adanya pelaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Provinsi Riau. Sebab Riau dikenal dengan warganya yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Hal yang sama juga disampaikan Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun.
Gubri mengingatkan kepada para pelaku LGBT untuk bertobat karena dituding sebagai salah satu penyebab tingginya kasus HIV/AIDS di Riau. Peningkatan kasus tersebut salah satunya diindikasi dari perilaku LGBT. Dia meminta masyarakat yang terlibat segera bertobat.
"Bagi yang ikut LGBT saya minta segera berubah dan bertobat serta beribadah memohon ampun Sang Pencipta, karena kegiatan tersebut mendatangkan murka dari Allah SWT," tegas Syamsuar.
Gubri juga mengaku banyak mendapatkan laporan terkait adanya perilaku seksual yang menyimpang tersebut. Karena itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh pegawainya agar tak coba-coba menjadi pelaku LBGT. Jika ketahuan, pihaknya tak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.
"Kami sedang memikirkan tindakan yang akan dilakukan bagi jajaran yang turut menjadi bagian LGBT. Tapi tentunya sanksi pasti ada," ujarnya.
Gubri Syamsuar juga terus menyuarakan untuk sama-sama menurunkan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau. Termasuk memerangi kelompok LGBT.
Sebab, ia menilai melawan kelompok LGBT dan menurunkan kasus HIV/AIDS tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah saja. Maka semua pihak harus ikut terlibat dan memasifkan sosialisasi soal bahaya LBGT bagi generasi penerus bangsa.
"HIV/AIDS ada penyebabnya, tapi belum ada obat penyembuhannya. Untuk itu mari bersama-sama memasifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa. Kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Itulah benteng kita," kata Syamsuar.
Dalam pada itu, Pj Wako Pekanbaru Muflihun secara tegas mengatakan bahwa Pemko Pekanbaru menolak eksistensi terhadap kelompok LGBT di Kota Bertuah. Sejalan dengan itu, diperlukan dukungan masyarakat dan keluarga atasi penyimpangan LGBT.
Pj Wako juga minta Satpol PP Pekanbaru tetap gencar mempersempit dan mengantisipasi perilaku bebas LGBT di Kota Pekanbaru. Dengan memerintahkan Satpol PP melakukan razia serta mengedukasi pelaku LGBT tersebut ketika tertangkap.
"Saya minta Satpol PP agar melakukan edukasi dan juga kita sudah melaksanakan razia beberapa hotel, itu banyak pasangan LGBT," ujarnya.
Muflihun memang punya perhatian serius dalam menyikapi LGBT. Menurutnya, perilaku menyimpang LGBT bahkan sudah merambah hingga peserta didik di sekolah. Hal itu menurutnya merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan dan perlu disikapi secara serius.
Pj Wako juga menegaskan terhadap warga sekolah untuk bisa mengantisipasi masuknya prilaku menyimpang LGBT. Kepada setiap kepala sekolah Muflihun menegaskan untuk dapat mengantisipasi masuknya LGBT sampai pada peserta didik.
"Ini juga saya minta jadi perhatian kepada kepala sekolah SD dan SMP. Kita lihat prilaku murid kita dan juga para orang tua juga harus mulai peduli terhadap anaknya. Kalau ada prilaku yang aneh segera diberikan edukasi," tutupnya.(sol/ilo)