PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Penyebab kebakaran yang menimpa empat rumah di kawasan padat penduduk di Jalan Khadija Ali, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Selasa (31/12) malam masih dalam tahap penyelidikan. Malam itu asap tebal menyelimuti kawasan di pesisir Sungai Siak akibat jago merah yang meranggas secara cepat menjelang pergantian tahun baru 2020.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Rabu (1/1) siang, pita kuning garis polisi masih terpasang di area rumah itu. Serpihan puing-puing kebakaran pun terlihat secara kasat mata. Bangunan permanen itu dominan berwarna hitam. Bahkan masih terdapat asap yang mengepul di dalam rumah korban.
Begitu dijumpai korban yang bernama Abdul Hakim Nasution sedang mengungsi di rumah warga. Dikatakannya, baru saja pulang dari Medan, Sumatera Utara. "Malam tadi (kemarin, red) saya dapat kabar pukul 23.30 WIB, bahwa rumah saya terbakar. Saya shock sebab saat kejadian saya lagi di Medan. Sudah tiga hari sejak hari Jumat," jelasnya kemarin.
Lebih lanjut, kepergiannya ke Medan adalah untuk liburan tahun baru. Selain itu, akan ke Sidempuan. "Harusnya mau ke Malaysia cuma karena paspor cucu saya belum selesai jadi ditunda. Ya sudahlah saya bilang ke Sidempuan sekalian tanggal 4 Januari ada acara," terangnya.
Nasution sapaan akrabnya mengatakan rumah yang terbakar itu tiga. Satu rumah bulatan miliknya yang ia tinggali, satu rumah petak ditinggali cucunya dan satunya lagi ditinggali cucunya yang berjumlah enam orang. "Jadi yang di rumah itu anak saya Monika bersama dengan cucu saya yang masih kecil satu," imbuhnya.
Monika pun memperjelas, saat kejadian ia sedang tidur. "Saya sedang tidur bersama anak. Tiba-tiba ribut-ribut dan ada asap. Awalnya asap sedikit ditempat kami. Yang banyak dari rumah sebelah. Tak berapa lama sekitar 10 menit sudah api merambat cepat," ungkapnya.
Dari kejadian itu barang-barang yang bisa diselamatkan TV, sofa, lemari, karpet, rak sepatu, gas, setrika, speaker, berkas rumah atau surat tanah, berangkas dan lainnya.
Sedangkan yang terbakar ada empat TV, lemari dua, buku, tas, baju sekolah serta dua AC. "Saat kebakaran itu terdengar letupan sepertinya AC. Belum tahu sampai kapan mengungsi," ucapnya.
Di hari yang sama, menurut keterangan Kasi Operasional Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Pekanbaru Fahriansyah, terdapat empat rumah yang terbakar. "Rumah itu milik dua orang. Pertama, rumah milik Abdul Hakim Nasution dengan satu rumah bulatan dan rumah petak. Kedua, rumah milik Yanti yaitu satu rumah bulatan. Informasi itu masuk ke Damkar pukul 22.43 WIB," sebutnya kemarin.
Dijelaskannya lagi, delapan unit Damkar sampai ke lokasi pukul 22.52 WIB untuk memadamkan dan mendinginkan. Evakuasi selesai pukul 00.52 WIB.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Awalludin Syam pun turut menanggapi. Dikatakannya, bangunan permanen itu hingga kini oleh pemiliknya masih dibersihkan puing-puing kebakaran. "Pemilik masih mengais puing-puing kebakaran. Sehingga belum dapat ditaksir kerugiannya. Sementara itu untuk dugaan masih dalam penyelidikan. Saya belum berani menyebutkan atau menduga-duga takut salah," paparnya.
Saat ditanya perihal penyebab karena terkena petasan dan konsleting, Awal, sapaan akrabnya, belum berani membenarkan. "Kalau karena petasan itu tidak. Karena kejadian masih sekitar pukul 23.00 WIB, sementara petasan hidup di RTH. Kalau korsleting masih diselidi," tutupnya.(ade)
Laporan SOFIAH, Kota