BINAWIDYA (RIAUPOS.CO) - Meskipun guyuran hujan membasahi halaman Masjid Al Kautsar, Jalan Rajawali Sakti, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya, namun semangat para emak-emak dalam mendapatkan sembako murah tidak kendor.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah ( GPM) yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru, Kamis (30/11) itu tidak hanya menyiapkan beras dan juga cabai merah keriting kepada masyarakat, melainkan berbagai kebutuhan pokok lainnya yang kini harganya semakin meroket di pasaran.
Pantauan Riau Pos, terdapat enam tenda yang dipersiapkan oleh Disketapang Pekanbaru dalam menyelenggarakan kegiatan pasar murah itu. Di mana satu diantaranya digunakan sebagai lokasi penjual tiket yang nantinya akan dituliskan nama keperluan pokok yang akan dibeli serta harga yang harus dibayarkan oleh masyarakat.
Setelah itu satu persatu masyarakat diarahkan kesejumlah tenda penjualan lainnya yang sudah diisi dengan beberapa produk keperluan barang pokok seperti bawang, beras, minyak goreng, cabai merah hingga olahan ayam.
Salah seorang warga Rusmini mengaku senang dengan harga jualan di GPM kali ini jauh lebih murah dibanding dengan harga dipasaran. Karena saat ini untuk harga cabai merah dipasaran sudah hampir mencapai Rp90.000/ kilogram namun di GPM ini hanya Rp60.000/kilogram.
Ia pun berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan oleh pemerintah kota Pekanbaru meskipun harga kebutuhan pokok akan stabil.
”Kami maunya setiap saat lah digelar GPM ini, karena di pasar itu harganya sudah tidak masuk akal lagi, bisa-bisa kami pun tak bisa makan karena harga kebutuhan pokok yang mahal,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru Dinal Husna mengatakan, kegiatan gerakan tangan murah ini dilakukan oleh Disketapang Pekanbaru kerjasama dengan Bank Indonesia dengan Bulog dan juga koperasi kantor Walikota Pekanbaru.
Kali ini pihaknya menyediakan berbagai macam komoditi kebutuhan pangan pokok mulai dari beras beras ada 2 ton dengan harga Rp53.000/ pcs atau 5 kilogram, karena kalau di pasaran harganya sudah mencapai Rp58.000.
Sementara itu untuk setiap masyarakat yang ingin berbelanja pihaknya membatasi maksimal 2 karung, sedangkan cabai merah Bukit yang didatangkan khusus dari petani dari Sumbar di sediakan sebanyak seperempat ton dengan harga jual Rp 60.000/kg.
Kemudian ada bawang dari Solo dijual hanya Rp20.000 / kilogram, gula manis harganya hanya Rp14.000/ kilogram, minyak kita Rp 13.000/liter.
”Kegiatan ini merupakan instruksi dari PJ Walikota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP dalam menjaga inflasi dan kestabilan harga pangan jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024,” katanya.
Awasi Harga Pasar Jelang Akhir Tahun
Naiknya harga barang-barang pokok menjelang akhir tahun harus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Pemko diminta melakukan pemantauan dan pengawasan secara maksimal. Ini mengingat, di saat-saat seperti ini sangat berpotensi terjadi penimbunan barang pokok oleh spekulan yang mencari keuntungan pribadi dan menyengsarakan masyarakat.
”Pemko harus turun ke lapangan, memastikan bahan sembako ada dan tersedia. Kemudian kami harapkan, tidak ada penimbunan, tidak ada kenaikan yang berlebih-lebihan, kasihan masyarakat kita,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga SE, kemarin.
Ia juga minta agar pemko mulai saat ini membuat imbauan larangan menimbun barang oleh pelaku usaha. Karena diduga, masih ada oknum agen atau distributor, yang akan coba-coba menimbun barang. Masyarakat juga diminta untuk berani melapor ke Disperindag atau ke DPRD jika menemukan dugaan penimbunan di gudang-gudang yang dicurigai.
”Kami pastikan akan ditindaklanjuti,” katanya.
Selain itu, untuk stabilitas harga, dia juga minta Pemko perbanyak menggelar operasi pasar murah. Jika perlu dilaksanakan di setiap kecamatan, untuk penyebaran agar semua masyarakat yang memerlukannya bisa merasakan dampak pasar murah ini.(ayi/gus)