KOTA (RIAUPOS.CO) - Dampak yang ditimbulkan saat anak di bawah umur menjadi korban kekerasan kejahatan seksual sangat banyak. Untuk itu harus secepatnya ditangani dengan memberikan bimbingan kepada korban.
Selain mengalami luka fisik seperti pendarahan, penularan penyakit seksual, hingga kehamilan, juga berdampak pada kondisi psikis dalam jangka panjang. Anak korban kekerasan seksual juga cenderung mengalami gangguan perkembangan kognitif, kesulitan emosional, bahkan sulit menjalin relasi dengan orang lain hingga ketakutan terbesar adalah menjadi predator di kemudian hari. "Jika tidak mereka akan mengidentifikasikan diri sebagai pelaku di masa lalu. Korban kekerasan seksual akan menaklukkan perasaan tertekan yang dialami selama ini dengan menjadi pelaku," ujarnya lagi.
Sementara itu korban kekerasan seksual tentu tidak diharapkan akan menjadi pelaku di kemudian hari.
Karena itu, Violetta mengatakan, bahwa penanganan korban kejahatan seksual harus dilakukan dengan maksimal melalui pendampingan secara psikologis yang dilakukan secara berkala. Sebab setiap anak memiliki resistensi yang berbeda meskipun mendapat perlakuan yang sama. Dia juga menyarankan agar korban diiringi dengan terapi psikis. (man)