PARIS (RIAUPOS.CO) – Klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain tampaknya akan memecat Mauricio Pochettino. Padahal pelatih asal Argentina itu baru saja membawa PSG menjuarai Ligue 1 atau Liga Prancis musim 2021/22.
Laporan terbaru di Prancis, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Mirror, Senin (25/4) dini hari WIB, mencuat rumor PSG akan memecat Mauricio Pochettino kurang dari 24 jam setelah gelar juara Liga Prancis.
PSG kembali menjuarai Ligue 1 yang musim lalu jadi milik Lille, setelah bermain imbang 1-1 lawan Lens pada Sabtu malam atau Ahad (24/4/2022) dini hari WIB.
Tetapi baik pemain maupun sang pelatih, terus menuai reaksi kebencian dari para suporter menyusul tersingkirnya mereka dari Liga Champions pada bulan Maret.
Lionel Messi, Neymar dan Sergio Ramos semuanya jadi subjek pelecehan dari fans PSG, sementara para pendukung di Parc des Princes dengan keras mencemooh nama Pochettino saat dibacakan oleh penyiar stadion selama pertandingan Sabtu melawan Lens.
Pochettino sebenarnya sempat diisukan bakal menjadi manajer Manchester United berikutnya, tetapi Setan Merah telah mengumumkan minggu ini bahwa Erik ten Hag akan tiba dari Ajax untuk menggantikan Ralf Rangnick di akhir musim.
Menurut Le Parisien, Pochettino akan menjadi agen bebas musim panas ini karena PSG sekarang sedang menegosiasikan persyaratan kepergiannya. Laporan tersebut mengklaim bahwa Pochettino tidak lagi ingin bekerja di PSG, sementara klub juga tidak menginginkan mantan manajer Tottenham Hotspur itu.
Setelah PSG mengamankan gelar Ligue 1, Pochettino secara terbuka mengkritik pendukungnya karena mencemooh Messi selama pertandingan.
“Luar biasa, itu (penghinaan terhadap Messi) adalah hal yang sulit untuk diterima,” kata Pochettino kepada ESPN.
“Situasi yang sulit dipahami. Betapa hebatnya dia (Messi), apa yang dia berikan untuk sepakbola, dan apa yang akan terus dia berikan untuk sepakbola. Aku Bahagia untuknya. Saya mengucapkan selamat kepadanya setelah pertandingan dan satu gelar lagi untuk rekornya,” puji Pochettino.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman
