PARIS (RIAUPOS.CO) - Adrien Rabiot sudah memecat ibunya, Veronique Rabiot, sebagai agennya. Tapi, sang ibu tetap tak bisa berhenti menyerang Paris Saint-Germain (PSG), klub yang masih mengontrak Rabiot sampai akhir musim ini tersebut. Bahkan, Veronique merasa anaknya telah diperlakukan bak tahanan di Camp des Loges, kamp latihan PSG.
‘’Dia bahkan disandera PSG. Di sana, dia seperti penjara bawah tanah (bagi Rabiot). Roti kering dan air putih, itu yang dia dapat. Sungguh ini lingkungan yang kejam,’’ klaim Veronique, dalam wawancaranya kepada L’Equipe. ‘’Saya hanya memberitahumu, bahwa dia merasa sangat buruk situasinya,’’ imbuh Veronique.
Sempat ingin pergi dari Les Parisien, julukan PSG, gelandang 23 tahun itu hanya 20 kali merasakan kesempatan main. ‘’Adrien belum bermain sejak Desember. Mungkin, situasi ini bisa terjadi dengannya sampai Juni. Pemain bola itu ada untuk dimainkan. Bukan untuk tetap duduk di kamar ganti,’’ sebut ibunda Rabiot itu. Padahal, Rabiot sempat memikat klub-klub elite Eropa seperti Barcelona, Juventus, dan Liverpool.(jpg)