LONDON (RIAUPOS.CO) - Sikap ke-20 kontestan Premier League musim ini jelas. Mereka kompak menolak pengadaan sponsor berbau judi terpampang di bagian dada jersi tim.
Tenggat untuk keberadaan sponsor judi tersebut adalah pengujung musim 2025–2026 mendatang.
”Tujuan utama penolakan tersebut adalah masa depan suporter anak-anak. Ke-20 klub sepakat anak-anak tak boleh terpapar semua hal berbau judi,” bunyi pernyataan resmi Premier League seperti dilansir The Athletic.
Bahkan, sebelumnya juga ada kesepakatan bahwa khusus jersey anak-anak yang dijual, tidak akan tercantum sponsor judi atau rumah bursa. Meski rumah bursa atau bisnis judi menjadi sponsor utama tim.
”Premier League menjadi yang pertama di Inggris yang meniadakan sponsor judi di dada. Inisiatif tersebut mengikuti konsultasi ekstensif yang melibatkan FA (Federasi Sepakbola Inggris, red), 20 klub Premier League, serta Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan dari pemerintah Inggris," lanjut Premier League dalam keterangan resminya.
Tetapi, larangan Premier League itu disebut media-media masih ”setengah hati”. Sebab, sponsor berbau judi di bagian lengan jersey dan iklan rumah bursa di papan LED pinggir lapangan masih diperbolehkan.
Musim ini, tercatat ada delapan tim Premier League yang menempatkan perusahaan judi atau rumah bursa taruhan di bagian depan jersey mereka.
Klub-klub itu adalah Bournemouth, Brentford, Everton, Fulham, Leeds United, Newcastle United, Southampton, dan West Ham United. Deal tersebut diperkirakan menghasilkan GBP 60 juta (Rp1,1 triliun) per musim.
Langkah Premier League mengekor jejak beberapa liga elite lainnya yang sudah melakukan kebijakan mengenyahkan sponsor judi. Serie A lebih dulu menerapkannya pada 2019. Sedangkan La Liga melakukannya dua tahun kemudian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman