PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca dilepas Norizam Tukiman, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun digadang-gadangkan pemilik PSPS Riau yang baru.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menjelaskan, 51 saham PSPS dimiliki investor dari Jakarta, sementara 49 persen lagi milik beberapa investor dari Pekanbaru.
“Sahamnya 51:49 persen. 51 saham dari investor dari Jakarta. Kemudian, 49 persen lagi saham dari beberapa investor di Pekanbaru atau orang Pekanbaru,” ujar Muflihun, Rabu (14/6).
Muflihun mengungkapkan, dirinya tidak termasuk salah satu pemilik saham PSPS, tetapi ia hanya sebagai penjembatan saja, tidak memiliki saham di PSPS. Ia juga enggan mengatakan siapa investor orang Jakarta yang telah membeli Askar Bertuah -julukan PSPS Riau- tersebut.
“Nanti kita umumkan siapa pemilik PSPS pada 25 Juni di puncak perayaan Hari Jadi ke-239 Kota Pekanbaru,” sebutnya.
Dijelaskannya, pada prinsipnya Norizam Tukiman sudah melepaskan PSPS ke pemilik yang baru. Dan saat ini tengah berdiskusi agar PSPS bisa kembali berhome base di Pekanbaru. Dan juga memiliki konsep ke depannya agar pemain yang sudah keluar bisa ditarik kembali, sehingga ini menjadi motivasi bagi sepakbola, khususnya di Pekanbaru.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya dirinya bersama Ketua Umum Asprov PSSI Riau Edward Riansyah telah menegosiasikan pengembalian PSPS agar bisa kembali bermain di Pekanbaru.
Menurutnya, tentunya itu menjadi suatu yang luar biasa karena banyak rintangan dalam bernegosiasi dan sudah deal serta diteken di depan notaris. Sehingga berhasil membawa investor dari luar Pekanbaru.
“Ini adalah momen baik bagi semua pemain bola. Jadikan ini motivasi kita. Tidak hanya main di liga junior atau amatiran, tetapi juga kita punya niat, tujuan, sasaran untuk bermain di liga nasional. Bahkan bisa terpilih menjadi pemain timnas,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Riau Edward Riansyah mengatakan, poin pertama adalah bagaimana agar investor merasa aman dan nyaman. Kalau secara poin PSPS itu sudah dilepas pemilik sebelumnya, memang sudah dilepas, tetapi sang investor yang baru juga memiliki keperluan dan memiliki target apakah masih bisa bermain di Riau atau tidaknya tentu tergantung investor.
Menurutnya, siapapun investornya pasti memerlukan keamanan dan kenyamanan di daerahnya tersebut. Sang investor mempertanyakan kepada sang pemilik wilayah bagaimana investasi yang saya berikan disini. Apakah saya bisa merasakan keamanan dan kenyamanan yang ada dipekanbaru, nah ini yang disambut baik Pj Wali Kota Pekanbaru.
“Kami selaku Asprov PSSI mungkin hanya bisa membantu, menggiring dan mendoakan PSPS kembali ke Pekanbaru. Tentunya ini sesuatu yang harus kita syukuri bersama,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bukan hanya bersyukur saja, tetapi ini juga menjadi PR besar kepada kita seluruh masyarakat Riau bahwa investasi tentang sepakbola itu juga bukan harus timnya saja yang harus dibangun, tetapi juga harus membangun suporternya, pendidikan, edukasi apapun tentang sepakbola.
“Untuk itu saya berharap mari kita dukung bersama-sama agar bisa mendukung PSPS ini pertama dukungan secara tim, dan juga meramaikan stadion dan membeli tiketnya sesuai. (dof)