JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aksi mogok yang rencananya akan digelar Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) menuai sorotan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bahkan MUI mengimbau agar aksi tersebut tidak terjadi. Pasalnya, dikhawatirkan hal itu bisa berdampak luas kepada konsumen. Menurut Wakil Ketua MUI, Dr. Ikhsan Abdullah, Sekarga maupun APG diharapkan dapat menimbang ulang rencana itu.
"Apalagi saat musim mudik lebaran, tentunya amat besar mudarat ketimbang manfaatnya," sebutnya.
Karena itu, dia mengimbau manajemen Garuda untuk membuka pintu dialog kepada serikat karyawan dan APG dalam mencari sumber masalah bersama. Dengan dialog, diharapkan kedua belah pihak dapat menemukan solusi terbaik untuk kemajuan Garuda.
"Ramadan ini harus menjadi momen introspeksi. Kalau manajemen sudah membuka ruang dialog, serikat karyawan dan APG sebaiknya membuka diri," tuturnya.
"Yang harus diingat itu, kalau sampai terjadi mogok, konsumen yang dirugikan dan akan berdampak luas," imbuh Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir yang dikonfirmasi terpisah menyebut bahwa secara organisasi, karyawan dan pilot tidak ada urusan dengan struktur organisasi perusahaan maskapai pelat merah tersebut.
"Persoalan nomenklatur di Garuda bukan urusan karyawan dan pilot, jadi enggak usah ikut campur," tegasnya. (rgm)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama