JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sesuai jadwal yang sudah ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag), pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) reguler ditutup besok (30/4). Kemenag optimis tingkat pelunasan BPIH bisa sampai 90 persen saat penutupan nanti. Jika masih ada sisa kuota, akan dibuka pelunasan tahap kedua.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis mengatakan, data sampai 27 April ada 174.867 jamaah calon haji (JCH) reguler melunasi BPIH. Angka tersebut setara dengan 86 persen dari total JCH reguler yang berhak lunas tahun ini. ’’Kita harapkan sampai dengan penutupan pelunasan BPIH tanggal 30 April, (pelunasan, red) bisa mencapai 90 persen,’’ katanya, kemarin (28/4).
Dia menjelaskan setiap hari tingkat pelunasannya cukup tinggi. Dari data pelunasan tersebut, sebagian besar JCH masih menggunakan layanan teller atau datang langsung ke bank. Sebanyak 146.525 JCH melunasi lewat teller dan sisanya 28.342 orang melalui layanan online.
Muhajirin mengatakan jika sampai penutupan nanti masih ada sisa kuota, akan dibuka pelunasan tahap kedua pada 12-20 Mei. Seperti diketahui total kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 221 ribu orang. Jumlah tersebut dibagi untuk kuota haji reguler 203.320 orang dan kuota haji khusus 17.680 orang. Sebanyak satu persen dari kuota haji reguler atau 2.040 kursi, dikhususkan untuk jamaah lansia.
Sementara itu melihat perkembangan pembatasan wilayah di Arab Saudi sebagai upaya penanganan Covid-19 yang mulai longgar, sejumlah kalangan optimis haji tahun ini tetap berjalan. Di antaranya disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Joko Asmoro. Sejak Maret lalu Joko berada di Saudi dan mementau perkembangan di sana.
’’Kami optimis penyelenggaraan haji tahun ini dapat diselenggarakan oleh Pemerintah Arab Saudi,’’ katanya. Dia meyakini para JCH di tanah air juga memiliki optimisme bahwa haji tahun ini tetap diselenggarakan. Meskipun begitu dia memperkirakan penyelenggaraan haji tahun ini tetap mengikuti protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19. Seperti ketentuan untuk selalu menjaga kebersihan dan social distancing.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Pemerintah Arab Saudi kemungkinan mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan haji tahun ini pada 19 Ramadan atau 12 Mei depan. Belum bisa dipastikan apakah kuota haji tetap normal atau ada pengurangan, jika nanti haji tetap diselenggarakan.(wan/jpg)