Harusnya Perlu 300 Ribu Mubalig

Nasional | Senin, 21 Mei 2018 - 11:10 WIB

Harusnya Perlu 300 Ribu Mubalig
(GRAFIS: AIDIL ADRI/RIAU POS)

Rujukan Harus Jelas

Ketua Majelis Dakwah Indonesia (MDI) Riau Dr H Razak Z MM juga angkat bicara terkait 200 mubalig yang dirilis Kemenag RI.  

Baca Juga :Bentuk Tim Kiai dan Alim Ulama Ganjar-Mahfud

‘’Dari segi teknis, barang kali itu bagus karena bisa jadi rujukan untuk yang belum masuk dalam daftar. Hanya saja, yang jadi pertanyaan kekuatan dari surat rilis itu sudah sejauh mana. Sebab Indonesia ini kan sangat luas,’’ katanya.

Menurut Razak, setiap dai sebelum ditetapkan untuk masuk dalam memenuhi kriteria untuk menyebarkan dakwah haruslah terlebih dahulu dilakukan pelatihan, baru kemudian diberi surat keputusan (SK).

Hal senada diungkapkan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Riau Dr H Jon Pamil MA. Dia mengatakan perlu adanya rujukan atau ketentuan yang diketahui masyarakat dalam menetapkan daftar nama tersebut. Masyarakat tentu sudah mengenal dan sudah tahu siapa saja mubalig berkualitas. Ditanyakan ke masyarakat siapa yang menjadi rekomendasi dari masyarakat.

“Nyatanya saat ini menjadi kekecewaan, karena nama salah satu mubalig yang saat ini lagi terkenal di masyarakat tidak ada dalam daftar itu.  Merekomendasikan nama-nama tersebut tidak bisa asal, jika salah justru bisa menyesatkan masyarakat,’’ ujar Jon Pamil.

Ketua Umum Masjid Agung Ar-Rahman Kota Pekanbaru Drs H Mohd Noer Mbs turut bicara terkait masuknya UAS dalam 200 mubalig terekomendasi Kemenag RI. ‘’Saya sempat terkejut tentang status UAS tidak termasuk ustaz rujukan, menurut kami itu bisa diperbaiki dan direvisi ke Kemenag kota,’’ kata M Noer.

Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut sangat aneh dan lucu karena melihat sepak terjang UAS yang sudah mendunia. ‘’Jika ini salah faham bisa diluruskan. Jangan antara kita terjadi pula perpecahan,’’ tuturnya.(jun/far/jpg/egp/cr8/cr4/cr9/man/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook