MODA TRANSPORTASI BELUM MENERAPKAN

Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp275 Ribu

Nasional | Sabtu, 19 Desember 2020 - 10:16 WIB

Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp275 Ribu
Ilustrasi (INTERNET)

Jelang Libur Nataru, Anggota Komisi VII DPR RI Gadung Pardiman berharap agar dilakukan pengetatan pengawasan di Jogjakarta, terutama Sleman. Mengingat, Jogja menjadi salah satu destinasi favorit untuk berlibur. "Ada penambahan kasus baru hingga 124 kasus. Ini sudah Merah," tutur dalam acara rangkaian Bakti Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek)/BRIN di Jogjakarta, kemarin (18/12).

Selain itu, ditambah dengan adanya percepatan testing. Sehingga lebih cepat diketahui bila ada kasus positif. Dengan demikian, risiko penularan bisa ditekan dan dan Jogja bisa jadi tempat teduh ditinggali. Dalam kesempatan tersebut, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brondjonegoro menyerahkan sejumlah produk inovasi untuk penanganan pandemi Covid-19 di Jogja. Diantaranya, 4.000 Rapid Test Ri-Gha, robot pelayanan kesehatan RAISA dari ITS sebanyak 3 buah, stick flocked swab 60 ribu pieces, hingga penempatan mobile lab BSL-2 generasi terbaru jenis bus.


Mobile lab BSL-2 generasi terbaru ini akan berada di Jogja sebelum berangkat ke Bali dan Jombang, Jawa Timur nantinya. "Mobile lab BSL-2 ini jadi salah satu upaya kita dalam meningkatkan testing," ujarnya.

Bambang menegaskan, testing ini sangat penting dalam upaya menekan penularan Covid-19. Makin banyak testing, maka semakin tahu kondisi di daerah tersebut sehingga bisa jadi upaya preventif. Misalnya, bagi yang positif harus isolasi atau karantina mandiri. Apalagi, pada Kamis (17/12) peningkatan kasus positif mencapai 7 ribu orang dalam sehari. "Artinya Covid-19 ini serius dan butuh penanganan dari semua pihak," tegasnya.

Selain itu, dia meminta agar semua pihak tidak menganggap enteng daerah yang mungkin terpantau rendah kasus Covid-19-nya. Pasalnya, saat ini, penyebarannya justru meningkat tajam di daerah-daerah tersebut.

Ia menduga hal itu terjadi sebetulnya lantaran minimnya jumlah testing. Akibatnya, masyarakat yang terpapar Covid-19 tak mengetahui kondisinya dan tetap beraktivitas seperti biasa. Walhasil, terjadi penularan di mana-mana.

"Kesimpulannya, testing rendah sehingga yang terinfeksi tidak segera dilakukan penanganan. Lalu, tidak menerapkan 3M yang menyebabkan penularan massif," keluh Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) tersebut.

Pentingnya testing bukan berarti langsung disikapi dengan pembangunan Lab BSL-2 sebanyak-banyaknya. Harus disadari, membangun lab baru perlu waktu. Belum lagi keberadaan tenaga yang memenuhi syarat.

"Karenanya mobile lab BSL-2 ini jadi jawaban paling tepat," katanya. Selain perlengkapan yang memadahi, tenaga ahli pun sudah tersedia. Dalam satu hari, 500 spesimen bisa dites oleh tim. Poin plus lainnya, mobile lab ini bisa dipindahkan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Misalkan nanti DIY punya satu. Lalu pemprov lihat, mana daerah yang mengalami peningkatan kasus maka bisa digeser ke sana," sambungnya.

Mantan Menteri Bappenas ini juga mewanti-wanti agar masyarakat tidak mengendorkan kedisiplinannya dalam menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, ketika mengetahui sudah ada vaksin di tahun depan sehingga menganggap pandemi otomatis selesai. Sebab, perjalanan vaksin ini masih panjang. Harus diketahui dulu efektivitasnya hingga ketahanannya dalam melindungi diri. "Pandemi harus diwaspadai, sampai herd immunity tercapai. Jangan kasih kendor 3M-nya," tegasnya.

Mobile Lab BSL-2 tipe bus itu merupakan inovasi terbaru dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Lab berjalan model bus itu pengembangan dari Mobile Lab BSL-2 tipe kontainer yang sudah dijalankan sebelumnya. Selain wujudnya yang berubah, banyak perbaikan spesifikasi teknisnya.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan dengan menggunakan armada bus, maka lab BSL-2 itu bisa lebih leluasa mobilitasnya. Sehingga bisa menjangkau daerah tertentu untuk menjalankan misi pelaksanaan tes swab PCR di lokasi atau lapangan. Hammam mengatakan upgrade lainnya adalah penambahan fasilitas ekstraksi RNA (metoda magnetic beads). Metode ini dapat menggunakan reagen ekstraksi yang bervariasi.

"Selain itu juga ada penyempurnaan layout peralatan untuk peningkatan keakurasian data dan keamanan pengujian," jelasnya. Selain itu juga ada sejumlah perangkat yang menggunakan teknologi touchless.

Dia menjelaskan Mobile Lab BSL-2 tipe kontainer telah dioperasikan di RS TNI-AD Ridwan Meuraksa sejak 16 Juni 2020 lalu. Kemudian Mobile Lab BSL-2 tipe container + trailer spesifikasinya hampir sama dengan jenis yang pertama. Lab berjalan tipe kedua ini diantaranya digunakan oleh RS Pertamina Plaju Palembang. Kemudian di RS TNI Putri Hijau di Medan.

Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat menetapkan batasan tarif tertinggi pemeriksaan Rapid Test Antigen sebesar Rp 250.000 untuk Pulau Jawa dan Rp 275.000 untuk di luar Pulau Jawa. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Edaran No HK.02.02/I/4611/2020 yang dikeluarkan kemarin. Rapid Test Antigen merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya materi genetik atau protein spesifik dari virus SARS CoV-2. Tes Antigen dilakukan pada saat akan melakukan aktivitas perjalanan orang dalam negeri dengan masa berlaku selama 14 hari.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya menyatakan bahwa penetapan batasan tarif tertinggi ini sebagai bentuk kepastian terhadap disparitas harga. Menurutnya penetapan biaya rapid test antigen melalui pembahasan bersama antara Kementerian Kesehatan dengan BPKP berdasarkan hasil survei dan analisa pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Deputi Pengawan Bidang Kemanan dan Pertahanan BPKP Faisal menyebutkan penetapan batas tarif tertinggi Rapid Tes Antigen  sesuai dengan komponen dan bisnis. Yang dihitung mulai dari pengambilan sampel, proses pengolahan sampel hingga pengelolaan limbah medis. Selain itu, turut diperhitungkan sumberdaya manusia yang terlibat dan biaya administrasi. "Selama 2 hari ini kita telah menghitung struktur biaya dengan mempertimbangkan bisnis proses dari Rapid Tes Antigen-Swab," kata Faisal. (lyn/byu/deb/mia/wan/ted)

Laporan: JPG (Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook