Sementara tawuran kedua terjadi sekitar pukul 16.00. Namun aksi itu hanya berlangsung 10 menit karena petugas dengan cekatan langsung melakukan pengamanan di lokasi.
Warga yang bertikai itu kemudian lari tunggang langgang melihat kedatangan petugas bersenjata lengkap. Kapolsek Metro Johar Baru, Kompol Wiyono mengatakan tawuran kembali pecah sebanyak dua kali itu hanya karena masalah sepele.
Dia mengatakan meski tawuran menggunakan senjata tajam, molotov dan batu tapi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ”Tidak ada korban jiwa dari dua peristiwa tawuran itu,” terangnya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group) yang dilansir Sabtu (20/2/2016).
Tapi saat ditanya warga berinisial M yang kena bacok di bagian punggung, Wiyono langsung bungkam. Dia membantah jika ada warga yang kena bacok, lantaran belum ada laporan warga yang bilang ada korban. ”Saat ini kawasan Johar Baru sudah kondusif. Kita tempatkan petugas sebanyak 20 petugas,” ujarnya.
Lurah Tanah Tinggi, Arif Diki membenarkan ada satu warga yang terluka akibat tawuran tersebut. Namun dirinya belum tahu siapa nama warga dan tinggal dimana warga tersebut. Ia beralasan tidak tahu lantaran, warga sudah pasti menutupi nama warganya yang terluka.
”Kami juga sedang cari tahu. Yang jelas ada dibacok satu warga, dan kami masih cek di setiap puskesmas dan rumah sakit yang ada di kawasna Johar Baru. Biasanya sih warga yang mengantar mengatakan itu korban jatuh dari motor dan sebagainya,” tandasnya. (cds/iil)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun