JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kerugian material berupa rumah yang rusak akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu per pukul 17.00 WIB mencapai hingga 58.049 unit. Hal itu disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam konferensi persnya di pusat posko bencana, Kantor Bupati Cianjur.
“Yang dinyatakan rusak berat 25.186, sedangkan untuk rusak sedang 12.496, adapun untuk rusak ringan 20.367 rumah,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Fajar Setyawan kepada wartawan, Sabtu (26/11).
Hal tersebut kemudian menyebabkan sebanyak 73.693 orang terpaksa mesti mengungsi dihitung sejak hari pertama gempa mengguncang Cianjur.
Selain itu, infrastruktur lain yang turut terdampak juga turut rusak, ada sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, hingga gedung perkantoran.
“Infrastruktur yang rusak untuk sekolah 368 unit, tempat ibadah 144 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, gedung atau perkantoran 16 unit,” ungkap Fajar.
“Selanjutnya, kecamatan yang terdampak 16 kecamatan atau 146 desa,” pungkasnya.
Sebelumnya, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu per pukul 17.00 WIB bertambah hingga 318 orang. Hal itu disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam konferensi persnya di pusat posko bencana, Kantor Bupati Cianjur.
“Dapat kami sampaikan bahwa update sampai dengan hari ini korban jiwa yang meninggal dunia jumlah 318 orang,” ujar Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Fajar Setyawan kepada wartawan, Sabtu (26/11).
Hasil pencarian korban hilang akibat gempa tersebut juga menurut Fajar, per hari ini ditemukan 8 jiwa baru. Sedangkan untuk korban hilang ataupun masih dalam status pencarian berjumlah 14 jiwa dari 24 jiwa.
“Dngan rincian 24 jiwa dikurangi 8 pencarian hari ini atau ditemukan dan 2 korban (yang ditemuka) di warung Shinta yang kemarin warga Cijedil,” terangnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman