BERADA DI MADINAH, JEMAAH RIAU IKUT PENYULUHAN KESEHATAN

Setoran Awal Daftar Haji Diusulkan Rp35 Juta

Nasional | Rabu, 26 Juli 2023 - 11:35 WIB

Setoran Awal Daftar Haji Diusulkan Rp35 Juta
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bertahun-tahun besaran setoran awal pendaftaran haji dipatok Rp25 juta per orang. Tahun depan diperkirakan bakal naik menjadi Rp35 juta per orang. Saat ini perubahan besaran uang muka tersebut sedang dikaji bersama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dengan Kementerian Agama (Kemenag) serta pihak terkait lainnya.

Perkembangan pembahasan atau kajian besaran setoran awal pendaftaran haji itu disampaikan anggota BPKH Acep Riana Jayaprawira. Dia menjelaskan sebelumnya biaya setoran awal pendaftaran haji Rp20 juta per orang. Kemudian dinaikkan jadi Rp25 juta per orang hingga sekarang. “Sudah belasan tahun tidak naik,” katanya di sela paparan laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) BPKH di Jakarta, Selasa (25/7).


Acep mengatakan di satu sisi biaya haji setiap tahun naik terus. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, naiknya cukup signifikan. Khususnya dengan adanya biaya layanan Armuzna. Biaya ini muncul karena Saudi menilai haji tidak sekadar ritual ibadah saja. Tetapi juga ada aspek tourism juga. Akibatnya jemaah harus membayar uang pelunasan yang sangat mahal.

Sebaliknya ketika setoran awal dinaikkan, nantinya dana kelolaan BPKH ikut naik. Kemudian nilai manfaat atau imbal hasil yang digunakan untuk pengurangan atau subsidi ongkos haji ikut meningkat. Namun dia menegaskan keputusan soal besaran setoran awal pendaftaran haji itu bekum ketok palu. Apalagi penetapan besaran tersebut bukan kewenangan BPKH.

“Kami hanya menerima setorannya. Sudah mulai pembicaraan di angka Rp35 juta,” katanya. Jadi sebelum benar-benar naik, masyarakat bisa segera mendaftar haji dulu. Karena masih di angka Rp25 juta per orang.

Pada kesempatan yang sama Anggota BPKH Harry Alexander memaparkan tren pendaftaran haji. Dia mengatakan meskipun biaya pelunasan haji tahun ini sangat besar, minat masyarakat untuk mendaftar haji masih tinggi.

Secara khusus dia juga mendukung kenaikan setoran awal pendaftaran haji. Pasalnya dalam jangka panjang, bisa jadi jemaah sudah tidak perlu menyetor pelunasan.

Karena dana kelolaan BPKH sangat besar pun demikian dengan imbal hasilnya.

Sementara itu, Kepala BPKH Fadlul Imansyah menjelaskan mereka sekarang memiliki sejenis anak perusahaan. Namanya adalah BPKH Limited. Tugasnya adalah melakukan investasi perhajian di Arab Saudi. “Tujuannya selain dapat return, juga pengendalian harga layanan haji,” katanya.

Dia menjelaskan selama ini Indonesia sebatas jadi konsumen layanan perhajian di Saudi. Mulai dari hotel, katering, sampai transportasi. Sebagai konsumen, Indonesia tidak bisa mengendalikan harga. Hanya sebatas negosiasi atau tawar menawar harga layanan saja. Dengan investasi langsung tersebut, BPKH bisa ikut mengendalikan harga. Sehingga jemaah haji Indonesia mendapatkan harga layanan yang terbaik.

Dalam kesempatan itu, BPKH tidak hanya mengumumkan hasil pemeriksaan keuangan WTP oleh BPK. Tetapi juga menyampaikan sejumlah rekomendasi BPK. Salah satu rekomendasi BPK adalah, jika ada sisa pembiayaan haji berupa mata uang riyal di Arab Saudi, tidak perlu dikirim ke Indonesia.

Tetapi tetap disimpan di rekening panitia haji di Saudi. Kemudian digunakan untuk mengurangi biaya haji tahun berikutnya. Rata-rata sisa atau efisiensi dana haji sekitar Rp200 miliar atau Rp250 miliar setiap musim hajinya.

Jemaah Riau Bersiap Pulang
Sementara itu, jemaah haji asal Provinsi Riau yang masih tersisa dua kelompok terbang (kloter) lagi yang belum kembali di Tanah Air yakni Kloter 32 BTH dan Kloter 33 BTH. Menurut jadwal, mereka kembali ke Tanah Air pada 3 Agustus 2023.

Hingga Selasa (25/7), seluruh jemaah Riau sudah berada di Madinah bersiap untuk kembali. Kloter 32 BTH ini merupakan gabungan jemaah asal Pekanbaru dan jemaah asal Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Sedangkan Kloter 33 BTH merupakan jemaah asal Kampar.

Sepekan lalu, jemaah ini telah menuntaskan umrah sunah sebagai kegiatan menjelang kembali ke Tanah Air Indonesia. Kemarin, mereka mengikuti beberapa kegiatan lain seperti rapat dan ikut penyuluhan.

“Hari ini (kemarin, red) pukul 09.00-10.00 WAS mengikuti rapat koordinasi bersama ketua kloter serta konsolidasi bersama karo dan karu,” ujar Ketua Kloter 33 BTH, M Asrul Shamad kepada Riau Pos dari Madinah, Selasa (25/7).

Secara umun dilaporkan Asrul, jemaah sudah siap kembali ke Tanah Air. Saat ini kondisi para jemaah dilaporkan dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah kondisi jemaah sehat dan terkendali. Pukul 08.00-09.00 WAS jemaah mengikuti penyuluhan kesehatan kerja sama dengan KKIH Madinah,” tambahnya.

Dia juga melaporkan kondisi suhu di Madinah sedikit lebih panas beberapa hari terakhir dirasakan para jemaah, yakni mencapai 37 derajat celcius. Sesuai jadwal, kedua kloter jemaah asal Riau ini tiba di Debarkasi Haji Antara Riau pada malam harinya.(wan/ilo/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook