BARU 20 PERSEN

Tenaga Kesehatan Tak Paham Obat

Nasional | Sabtu, 28 November 2015 - 10:30 WIB

Tenaga Kesehatan Tak Paham Obat
Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan)

Hari Paraton, Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) menyebut, sebanyak 70 persen dokter di Indonesia memberikan antibiotik secara irasional. Data tersebut diperolehnya dari survey yang dilakukan pada tahun 2000.  “Untuk terbaru kami masih belum ada. Ini masih kami teliti. Tahun depan lah,” ungkapnya ditemui dalam kesempatan sama.

Hari menuturkan, peresepan antibiotik secara irasional tersebut dikarenakan beberapa faktor. Pertama, ketidaktepatan pemberian antibiotik dengan jenis bakteri atau kuman. Apalagi, kala itu teknologi kesehatan tidak secanggih saat ini.

Baca Juga :Ribuan Produk Makanan dan Obat Dimusnahkan

“Sakit, dikasih antibiotik A. Setelah satu pekan baru ketahuan kumannya, ternyata salah. Lalu ganti obat,” jelasnya.

Dampak panjangnya, bakteri menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik. Pasien pun berisiko tidak sembuh ketika terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Mencerdaskan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan

Kebal terhadap antibiotik ini tentu sangat mengerikan. Pasien tidak lagi bisa terobati dengan antibiotik dosis rendah. Pasien terpaksa harus dicekoki dosis yang lebh tinggi lagi. Peningkatan dosis ini tentu dibarengi dengan biaya pengobatan yang ikut tergerek naik.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook