Selain obat, bantuan pangan berupa beras juga akan dibagikan oleh pemerintah melalui TNI dan Polri. Juga akan dimulai Rabu besok. Ada paket 5 kilogram, ada yang 10 kilogram. "Presiden berpesan tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," jelasnya.
Sementara hingga saat ini stok vaksin yang ada di pemerintah awalnya 31 juta dosis. Namun karena ada beberapa tambahan sumbangan dari beberapa negara, maka total stok vaksin menjadi 45 juta dosis. Seluruh dosis diharapkan bisa disuntikkan pada bulan ini. "Peningkatan vaksinasi akan dilakukan oleh TNI-Polri dan Dinas Kesehatan (Diskes). Pelaksanaan akan langsung ke daerah-daerah marjinal, pinggiran-pinggiran kota. Minggu ini bakal mulai berjalan," katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penambahan TT baik isolasi maupun ICU juga memerlukan tenaga perawat dan dokter. Tenaga kesehatan yang ada sudah banyak berkurang karena beberapa terpapar virus dan harus melakukan isolasi mandiri.
Saat ini kata Budi, pihaknya sedang melakukan finalisasi pembahasan dengan asosiasi perawat, dokter, dan bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga. "Vaksinasi ketiga dengan Moderna untuk melindungi mereka. Akan dimulai secepat-cepatnya," jelas Budi.
Untuk penambahan perawat dan dokter. Kemenkes telah mengidentifikasi kebutuhan 16-20 ribu perawat Pihaknya telah mengidentifikasi perawat-perawat yang sudah lulus sekolahnya dan sudah melakukan uji kompetensinya di tingkat akhir. "Kami sudah bicara dengan Mendikbud akan bisa menggerakan secepat-cepatnya masuk ke praktek," katanya.
Sementara untuk dokter, saat ini ada gap 3 ribuan dokter. "Dengan penambahan kasus ini dokter-dokter yang akan selesai (lulus,Red) di tahun ini ada sekitar 3.900 orang. Kami juga sudah mempersaapkan dokter-dokter yang sudah lulus intership untuk segera masuk," pungkas Budi.
Disiplin Iduladha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara khusus kemarin (12/7) mengundang sejumlah tokoh agama Islam. Dalam pertemuan tersebut dia meminta kerjasama dari para tokoh agama Islam untuk ikut mengajak masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan. Khususnya menjelang perayaan Idul Adha pada 20 Juli mendatang.
"Tingkat bahayanya (Covid-19, red) sudah luar biasa. Korbannya sudah banyak. RS sekarang sudah tidak menampung, kekurangan oksigen," katanya.
Ma'ruf menyampaikan tingkat kasus kematian karena Covid-19 di Indonesia bahkan pernah tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya. Dia menjelaskan korban meningkat akibat Covid-19 tidak hanya masyarakat umum. Tetapi juga ada ribuan tenaga kesehatan yang sudah gugur karena tertular Covid-19. Merujuk data per 6 Juli lalu ada 405 orang dokter yang meninggal.
"Untuk jadi dokter tidak mudah. Bukan setahun dua tahun," jelasnya.
Kemudian ada 399 orang perawat, 166 bidan, 43 dokter gigi, dan 32 ahli laboratorium yang meninggal karena Covid-19. Tidak hanya itu juga, ada lebih dari 541 ulama laki-laki maupun perempuan yang meninggal dalam suasana Covid-19. Sama seperti dokter, Ma'ruf mengatakan untuk mencetak ulama tidak gampang. Dia menegaskan bahaya Covid-19 ini nyata dan bukan konspirasi atau dibuat-buat.