RIAUPOS.CO - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus menggalakkan pemberantasan judi daring (online). Sekaligus, Kemenkominfo juga mengatakan pihaknya berupaya mengantisipasi kecanggihan teknologi yang digunakan untuk memberantas perjudian online.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan, pemerintah terus memerangi promosi dan kegiatan judi online atau judi slot yang meresahkan masyarakat. “Maraknya promosi dan kegiatan judi online membuat pemerintah tidak tinggal diam. Kami sudah mengerahkan artificial intelligence (AI) untuk terus memantau situs-stus yang mengandung perjudian,” jelasnya kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.
Menurut Budi, ada tiga langkah yang ditempuh. Pertama melibatkan penyelenggara platform digital dalam penelusuran dan pemutusan akses konten judi online. Kedua, mendorong internet service provider (ISP) dan operator seluler untuk memastikan ketepatan sinkronisasi sistem pada database situs yang mengandung konten perjudian.
“Dan ketiga mempersempit ruang gerak pelaku judi online dengan memblokir rekening dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan,” lanjut Budi.
Hasilnya, setelah tiga bulan berkutat, Budi menunjukkan kerja sama Kementerian Kominfo dan mitra kerja telah mampu memutus akses lebih dari dua juta konten.
“Meta melaporkan kepada saya komitmen mereka, dari selama tiga bulan saja, Meta sudah me-remove atau menyapu, memblokir hampir 2 juta lebih konten yang mengandung perjudian online,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Menkominfo menegaskan akan terus melakukan adaptasi dengan kecanggihan teknologi.
“Kita enggak bilang sudah bilang 100 persen, tetapi sudah sangat signifikan,” lanjutnya.
Budi menyatakan saat ini pelaku judi online kerap memindah alamat situs. Bahkan server, internet protocol serta nomor telepon seluler kebanyakan beroperasi dari luar negeri.
“Alamat IP-nya pindah-pindah, tetapi kita sudah tahu bahwa ini pusatnya di Kamboja dan Filipina. Kita dapat promosinya dari nomor whatsApp dari Kamboja, Filipina. Kita berusaha semaksimal mungkin, tetapi namanya teknologi kan kecanggihan lawan kecanggihan,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers itu, Menteri Budi Arie didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A Pangerapan, serta Staf Khusus Menkominfo Jobpie Sugiharto.(jpg/muh)
Laporan JPG, Jakarta